Lamongan (prapanca.id) – Musim kemarau yang tengah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah menyebabkan kelangkaan air bersih. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, aparat TNI, Polri, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bergabung dalam pendistribusian air bersih di Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan. Hal ini dilakukan pada Senin (9/10/2023).
Babinsa Sarirejo, Seda Suwito, mengungkapkan bahwa ribuan liter air bersih saat ini telah didistribusikan kepada ribuan warga yang tinggal di Dusun Kradenan, Desa Sarirejo. Pendistribusian ini dilakukan sebagai tanggapan atas keluhan yang telah lama dirasakan oleh warga terkait kelangkaan air bersih.
“Kami langsung merespons keluhan tersebut dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” ungkapnya.
Selain itu, Seda Suwito juga mengapresiasi respons cepat dari BPBD dalam upaya penyaluran air bersih. “Sebelumnya, kami telah berkoordinasi mengenai kelangkaan air bersih ini. Alhamdulillah, BPBD meresponsnya dengan cepat,” tambahnya.
Selama satu minggu terakhir, dampak kemarau di Lamongan semakin meluas, bahkan sudah menjangkau sembilan kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Oleh karena itu, BPBD Lamongan fokus untuk memasok air bersih ke 22 desa.
“Benar, satu kecamatan lagi mengalami krisis air bersih, yaitu Kecamatan Lamongan Kota,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto.
Sejauh ini, sudah ada 32 dusun di 22 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Lamongan yang telah menerima pasokan air bersih melalui upaya yang dilakukan oleh BPBD Lamongan.
Total sebanyak 524.500 liter air bersih telah didistribusikan di 9 kecamatan yang terkena dampak. Upaya ini akan terus dilanjutkan secara bertahap di wilayah lain yang terdampak mengingat musim hujan perkiraan akan datang pada bulan November.
Kesembilan kecamatan yang mengalami krisis air bersih meliputi Tikung, Kembangbahu, Sugio, Modo, Sarirejo, Deket, Mantup, Sukorame, dan Lamongan. (muk)