Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya tengah menggalakkan penataan kawasan Tempat Hiburan Pantai (THP) Kenjeran sebagai bagian dari proyek besar di tahun 2024. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan kualitas wisata pesisir serta mendukung kesejahteraan warga nelayan di kota ini.
Iman Kristian, Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, menjelaskan bahwa proyek ini masih menunggu proses lelang, dengan estimasi biaya sekitar Rp 23 miliar untuk Pantai Kenjeran. Iman menambahkan bahwa penataan akan melibatkan berbagai perubahan positif, seperti wahana baru, fasilitas modern, atraksi air mancur inovatif, dan area bermain anak-anak dengan pasir pantai.
Salah satu sorotan utama dari penataan ini adalah modifikasi air mancur di Jembatan Suroboyo, yang akan disertai dengan pertunjukan laser show dan video mapping. “Harapannya jadi tempat destinasi baru, makannya kita butuh area pantai itu sebenarnya biar orang yang datang ke situ tambah banyak,” jelas Iman.
Video mapping pada pertunjukan air mancur ini diharapkan akan memberikan pengalaman serupa dengan yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Singapura. Selain itu, Pemkot Surabaya juga berencana melakukan pengurukan lahan untuk mempercantik kawasan tersebut, meningkatkan kesejahteraan warga nelayan, dan sebagai upaya proteksi terhadap banjir rob.
Pemkot Surabaya saat ini tengah mengurus proses perizinan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) sebelum memulai proyek. Izin dari provinsi dianggap sebagai langkah awal sebelum memulai pembangunan dan pengembangan kawasan tersebut.“Untuk start (memulai) ini ya harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari provinsi. Sudah diproses,” terang Iman.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk alat tangkap ikan dan perahu bagi warga nelayan, tetapi juga penyediaan akses jalan yang mempermudah perjalanan mereka ke laut. Proyek akses jalan ini diusulkan kepada KKP RI, dengan rencana pengerukan lumpur di kawasan pesisir pantai Bulak dan Kenjeran sebagai solusi untuk memudahkan keluar-masuknya perahu nelayan.(mi)