Jakarta (prapanca.id) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berkomitmen mendukung perkembangan pariwisata Indonesia dan memperkuat presensi digital pelaku usaha kecil dan menengah. Indibiz, anak perusahaan Telkom, baru-baru ini meluncurkan inovasi terbaru dalam bentuk solusi digital bernama DigiTiket.
DigiTiket hadir sebagai platform digital yang memungkinkan pelaku bisnis pariwisata dan segala turunannya untuk mencatat data kunjungan dengan akurat. Sistem pendataan ini tidak hanya mempermudah proses pengelolaan data, tetapi juga dapat diperluas fungsinya melalui program promo dan loyalty yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.
Rizqi Mulyantara, Kepala Eksekutif DigiTiket, optimistis bahwa platform ini akan mendapatkan penerimaan yang positif dari pelaku usaha pariwisata. Salah satu keunggulan DigiTiket adalah harga layanannya yang sangat kompetitif dibandingkan dengan solusi serupa lainnya.
“DigiTiket dapat mencairkan transaksi dalam waktu 7 hari kerja, jauh lebih cepat dibandingkan dengan layanan sejenis yang dapat memakan waktu hingga 30 hari kerja. Ini akan membantu melancarkan cashflow pelaku usaha kecil dan menengah serta mempercepat ekspansi bisnis mereka,” jelas Rizqi.
Selain mendukung pelaku usaha pariwisata, DigiTiket juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dan hiburan, seperti penyelenggaraan konser, acara seni, dan seminar.
Iwan Rusdarmono, Vice President Enterprise Business Orchestration Telkom, berharap banyak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat merasakan manfaat dari pemanfaatan DigiTiket. “Layanan DigiTiket terjangkau, dimulai dari Rp 499 ribu. Selain operator destinasi wisata, DigiTiket dapat digunakan oleh pelaku usaha hotel, oleh-oleh, restoran, dan sebagainya karena mampu terintegrasi satu sama lain,” kata Iwan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu pilar ekonomi nasional dengan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp 700 triliun dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 13 juta orang. Kementerian Pariwisata menargetkan nilai devisa pariwisata pada tahun 2024 mencapai US$7,38 miliar hingga US$13,08 miliar, setara dengan Rp 114,06 triliun hingga Rp 202,15 triliun.
Dengan DigiTiket, sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap PDB sebesar Rp 2 ribu triliun. (mi)