Surabaya (prapanca.id) – Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio putaran pertama di Kota Surabaya mencapai tingkat keberhasilan sebesar 94,02 persen. Capaian ini berhasil diraih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam waktu tiga hari.
Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, menyampaikan bahwa mulai dari tanggal 15 hingga 17 Januari 2024, Pemkot Surabaya melalui Dinkes Kota Surabaya telah berhasil melakukan penyuntikan imunisasi Polio kepada 309.920 anak berusia 0–7 tahun atau 8 tahun kurang dari sehari. Nanik menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat, Lurah, Puskesmas, Bunda PAUD, Kader Surabaya Hebat (KSH), TP PKK, dan Civitas Akademika dari Perguruan Tinggi Kesehatan di Kota Surabaya.
“Dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak tersebut menjadi kunci keberhasilan tingginya capaian Sub PIN Polio di seluruh wilayah Kota Surabaya,” ujar Nanik, Jumat (19/1).
Nanik melanjutkan bahwa pelaksanaan Sub PIN Polio akan terus berlangsung hingga 21 Januari 2024 mendatang, dengan target mencapai 100 persen sesuai proyeksi dari Pemerintah Pusat sebanyak 329.616 anak. Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Surabaya melalui Dinkes Kota Surabaya intensif melaksanakan strategi sweeping (penyisiran) Sub PIN Polio.
Sweeping dilakukan di berbagai lokasi, mulai dari pos pelayanan imunisasi Balai RW, Kelurahan, sekolah-sekolah, Tempat-tempat Umum (TTU), stasiun kereta api, terminal, mal, hingga kunjungan door to door ke rumah warga. Nanik menyatakan, “Berbagai upaya sinergis telah dilakukan sebagai strategi percepatan Sub PIN Polio Kota Surabaya, dengan fokus pada peningkatan cakupan di wilayah perbatasan dan pembukaan pos Sub PIN Polio di TTU.”
Meskipun pelaksanaan Sub PIN Polio berlangsung lancar selama tiga hari, Nanik mencatat bahwa belum ditemukan kendala signifikan. Namun, beberapa penolakan dari orang tua terhadap kegiatan imunisasi sempat terjadi. Nanik menyatakan bahwa hal ini adalah reaksi wajar yang sering terjadi pada setiap kegiatan imunisasi, baik yang bersifat rutin maupun insidentil.
Sebelum dimulainya pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Surabaya, Nanik menambahkan bahwa petugas Puskesmas bersama lintas sektor telah melakukan sosialisasi Sub PIN Polio secara intensif melalui edukasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Sosialisasi KIE tersebut diterapkan melalui berbagai platform, termasuk media sosial (medsos), flyer, poster, serta pemutaran video dan suara imbauan dari Wali Kota Eri Cahyadi di lokasi-lokasi strategis.
“Hal ini dilakukan guna meminimalkan hambatan-hambatan yang mungkin muncul selama pelaksanaan imunisasi,” tambah Nanik.(mi)