Surabaya (prapanca.id) – Siswa kelas IX SMP Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya menghadirkan presentasi tentang cita-cita dan rencana karier mereka di hadapan orang tua mereka masing-masing, Senin (26/2/2024) lalu.
Acara ini diadakan dalam suasana yang serius namun santai, menampilkan siswa mengenakan busana sesuai dengan profesi yang mereka impikan.
Masing-masing siswa mengungkapkan impian mereka, didampingi dengan mini X-banner yang memuat informasi tentang bakat dan minat, impian karier, pencapaian portofolio, serta tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Acara ini bertujuan sebagai upaya untuk memberikan bimbingan rencana karier dan menetapkan tujuan masa depan siswa.
Naila Tsabita, salah satu siswi, dengan antusias menyampaikan impiannya untuk menjadi pengusaha sukses di bidang pariwisata di depan ayahnya, Mizan Tamimy Sulthon, dan ibunya. Dia bertekad untuk melanjutkan ke SMA jurusan IPS guna mendalami ilmu ekonomi dan kewirausahaan. Bahkan, Naila telah memulai langkah awalnya dengan magang di perusahaan keluarganya.
Isna Maslikha, S.Pd., Kepala SMP SAIM, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menjadi jembatan antara keinginan siswa dan dukungan yang mereka butuhkan dari orang tua. “Dialog terbuka seperti ini mungkin tidak terjadi di rumah karena kesibukan orang tua atau karena siswa sendiri enggan mengungkapkan. Acara ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi,” ujarnya.
Future Pathways Expo 2024 mendapat sambutan antusias dari para orang tua. Mereka menyempatkan diri untuk hadir demi mendukung anak-anak mereka. Selain presentasi cita-cita, acara ini juga menampilkan sesi sharing talkshow bersama guru pembimbing kelas karier dan psikolog sekolah, serta kuis tebak-tebakan nama orang tua dan siswa melalui tayangan foto.
Wali murid, yang juga ketua Forklas 9, menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut. “Ini luar biasa. SAIM tidak hanya memikirkan anak kami selama di SMP, tetapi juga membantu mempersiapkan karier dan pendidikan lanjutan mereka,” ujarnya.
Diharapkan melalui acara ini, kasus pemilihan jurusan sekolah atau kuliah yang kurang tepat, serta kesalahan dalam memilih karier, dapat diminimalisir. Beda pendapat antara anak dan orang tua tentang pilihan karier juga diharapkan dapat diselesaikan melalui dialog dan kompromi di forum tersebut. (sas)