Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan langkah strategis untuk memperkuat daya tarik wisata di kota lama, khususnya di kawasan pecinan. Salah satu destinasi unggulan, Kya-Kya Kembang Jepun, kini semakin menarik perhatian wisatawan dengan langkah Pemkot Surabaya yang memasang papan nama berbahasa Mandarin di setiap area toko dan persil di sekitarnya.
Kya-Kya Kembang Jepun, yang resmi dibuka pada tahun 2023, menjadi daya tarik utama dengan fokus pada wisata kuliner khas Chinatown saat malam hari. Berbagai spot foto menarik, seperti Mural Kya-Kya dan Mural Becak Wisata, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Dalam upaya memperkuat nuansa Chinatown, Pemkot Surabaya mengambil langkah strategis dengan memasang papan nama berbahasa Mandarin di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana lebih besar untuk mengembangkan kawasan pecinan dalam rangka mengoptimalkan potensi wisata kota lama.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Hidayat Syah, langkah ini sejalan dengan upaya Pemkot Surabaya dalam memperbaharui dan menghidupkan kembali Kya-Kya Kembang Jepun. Selain papan nama berbahasa Mandarin, dekorasi khas pecinan juga diperkuat untuk memberikan pengalaman yang lebih autentik kepada pengunjung.
“Proses pemasangan papan-papan nama toko menggunakan Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia berjalan lancar, dan kami berharap pemilik bangunan juga berpartisipasi dalam memasang papan nama secara mandiri,” jelas Hidayat Syah, Minggu (14/1).
Selain pemasangan papan nama, Pemkot Surabaya juga berencana untuk melakukan perbaikan dekorasi khas pecinan, pengecatan bangunan, dan pelebaran pedestrian secara bertahap. Rencana pelebaran pedestrian masih dalam tahap kajian dan sosialisasi.
Hidayat Syah menekankan bahwa kawasan pecinan menjadi lebih menarik pada malam hari, dengan dekorasi lampion yang memberikan nuansa khas. Pengunjung juga dapat menikmati wisata kuliner di Kya-Kya Kembang Jepun, termasuk beragam stand makanan dan live musik berbahasa Mandarin di akhir pekan.
“Pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat membuat kawasan ini sejajar dengan Jalan Tunjungan. Kami mengundang pelaku usaha kuliner untuk membuka stand di persil bangunan, sehingga pengalaman wisata ini bisa dinikmati setiap hari,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Surabaya optimis bahwa Kya-Kya Kembang Jepun akan menjadi destinasi wisata yang semakin menarik bagi pengunjung lokal maupun internasional. Semua ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk menjadikan kawasan pecinan sebagai daya tarik utama dalam pengembangan wisata kota lama.(mi)