Jakarta (prapanca.id) – Tak pernah terbayangkan oleh Emanuel Payong Kelile, mahasiswa yang pernah belajar di Stikosa AWS ini, bisa menjadi asisten pribadi (aspri) serta manajer dari artis Vincent Verhaag, suami Jessica Iskandar.
Ia bercerita, jika langkahnya sampai saat ini berawal saat dirinya bekerja di kantor pengacara kakaknya di Surabaya selama dua tahun. Saat itu kakaknya kerap mendapat klien artis ataupun selebgram.
Hingga saat suami Jessica Iskandar itu terjerat masalah dan memakai jasa lawyer kakaknya, dirinya pun sering bertemu. Ia pun berkesempatan untuk berkomunikasi dengan Vincent Verhaag dalam berbagai hal. Hingga akhirnya mereka akrab satu sama lain.
“Dari sering bertemu itu, mungkin pak Vincent lihat kinerja ku. Lalu mengajak saya jadi Aspri serta manajernya yang bertugas mengatur jadwal syuting serta keperluannya saat syuting di lokasi,” jabar Eman nama panggilannya ini.
Saat dirinya dipanggil, tak lama Vincent Verhaag mendapat program televisi bernama Bedah Rumah Lagi yang diproduseri alumni Stikosa AWS, ia pun memulai debut barunya sebagai aspri dan manajer artis ibu kota.
“Aku masih tiga bulan, tapi aku sangat berterimakasih kepada pak Vincent karena sudah dikenalkan dengan teman-teman artisnya, para produser, sutradara, direktor dan semuanya yang belum pernah saya kenal,” sebut laki-laki asal Flores Timur ini.
Bertemu dengan para artis serta orang di balik layar itulah, menjadi pengalaman berkesan yang ia rasakan selama menjadi aspri dan manajer Vincent Verhaag
“Karena saya memang bukan siapa-siapa. Tapi sekarang bisa bertemu langsung sejumlah artis dan pemilik media seperti Hary Tanoesoedibjo. Itu wow dan sangat berkesan bagi saya,” ucap mahasiswa jurusan Broadcasting di Stikosa AWS ini.
Maka ke depan, ia mempunyai keinginan untuk lebih mendalami dunia pertelevisian, karena dia merasa sudah ada bekal mengenai dunia pertelevisian saat sekolah di Stikosa. Dan kini saatnya ia mempraktekan langsung ke lapangan.
“Setidaknya saya ada bekal teori waktu kuliah dulu. Mungkin kedepan saya ingin bisa jadi kameramen atau apapun. Intinya di televisi,” harapnya. (jel)