Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya akan segera menyelenggarakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua pada tanggal 19 Februari 2024 mendatang. Berdasarkan surat edaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nomor: 400.7.7.2/2763/436.7.2/2024, kegiatan ini akan berlangsung selama seminggu, hingga 25 Februari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengungkapkan bahwa Sub PIN Polio putaran kedua akan diselenggarakan secara serentak di 31 kecamatan. Sebelum acara dimulai, Dinkes Surabaya telah melakukan persiapan yang matang, termasuk sosialisasi dan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).
Nanik juga menyebutkan bahwa sebelum pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua dimulai, Dinkes Surabaya telah melakukan advokasi dengan berbagai perangkat daerah, termasuk Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kementerian Agama Kota Surabaya, serta berbagai organisasi profesi dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan dukungan maksimal dalam pelaksanaan program imunisasi ini.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pendataan dan pelaporan kegiatan Sub PIN Polio, Dinkes Surabaya telah mengoptimalkan penggunaan aplikasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Selain itu, upaya promosi dan edukasi juga ditingkatkan agar masyarakat memahami pentingnya partisipasi dalam program imunisasi ini.
Menurut Nanik, sasaran Sub PIN Polio di Kota Surabaya pada putaran kedua masih sama dengan sebelumnya, yakni anak usia 0 sampai 8 tahun kurang satu hari, dengan jumlah sebanyak 329.616 anak.
Dalam penyelenggaraan kegiatan Sub PIN Polio putaran kedua nanti, Pemerintah Kota Surabaya akan melibatkan berbagai pihak secara kolaboratif, termasuk jajaran perangkat daerah, TNI/Polri, mitra swasta, organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan civitas akademika.
“Dengan pelaksanaan program Sub PIN Polio putaran kedua ini, cakupan imunisasi dapat meningkat sehingga terbentuk kekebalan komunitas (herd immunity) terhadap transmisi Polio di Kota Surabaya, serta berkontribusi pada upaya Indonesia dalam membebaskan diri dari penyakit Polio, imbuh Nanik.
“Sosialisasi program ini telah dimulai pada Minggu kedua bulan Februari 2024 dan akan ditingkatkan secara masif mulai minggu ketiga bulan Februari 2024,” tutup Nanik. (mi)