Surabaya (prapanca.id) – Memulai bisnis tidak perlu ‘ndakik-ndakik’. Apa yang ada di depan mata, jika dipoles dengan kreatifitas, kesungguhan dan motivasi besar akan menghasilkan kesuksesan yang diharapkan. Demikianlah yang dilakoni Rini Kusuma dan Wahyu Darmawan. Bisnis kuliner suami-istri ini, yang dimulai sejak 2013 masih eksis sampai sekarang. Yakni, Kedai Ketan Punel, yang terletak di pusat kota, Jl. Raya Darmo Surabaya.
Dari usaha kuliner makanan tradisional ini telah memberikan kesejahteraan yang sepadan bagi pasangan sesama alumni Stikosa AWS dan sesama profesi wartawan ini.
Rini Kusuma, di sekitaran pertengahan tahun 2010-an, wajah manisnya tiap hari muncul di JTV, stasiun teve milik Jawa Pos Grup, membawakan beragam acara. Baik sebagai presenter berita maupun pemandu talk show. Ia adalah alumni Stikosa AWS peminatan jurnalistik angkatan tahun 2000. Sedangkan suaminya, Wahyu Darmawan, adalah angkatan tahun 1993 dan berprofesi sebagai wartawan media cetak lokal di Surabaya.
Rini melewati tahapan yang cukup panjang sebagai presenter televisi. Sejak kuliah semester dua, ia sudah aktif bergerak, sat-set menangkap peluang. Karir jurnalistiknya dimulai saat menjadi wartawan di majalah komunitas milik Perumahan Galaxi Permai dan Galaxi Mall. Tugasnya membuat liputan seputar perumahan dan mall. Kemudian saat ada kesempatan menjadi penyiar radio. Ia pun tak menia-nyiakannya. Maka sejak kuliah, Rini sudah sibuk sebagai penyiar radio. Antara lain di radio EBS, Merdeka FM dan Gen FM.
Saat JTV membuka lowongan untuk presenter pada tahun 2006, Rini pun langsung sat-set mendaftar, dan setelah melalui serangkaian test audisi dinyatakan lulus. Dan sejak itu Rini memulai karir di dunia televisi. Selama 12 tahun ia bekerja di JTV, dimulai sebagai reporter, kemudian naik menjadi presenter, lalu kordinator presenter dan terakhir sebagai Produser.
Ide untuk memulai bisnis kuliner itu timbul saat Rini hamil anak kedua dan harus bed rest atas saran dokter. Maka ia terpaksa mengambil cuti setahun dari kantornya, demi keselamatan sang bayi. Sebagai wanita yang terbiasa mempunyai mobilitas sangat tinggi, tentu akan menjadi “siksaan tersendiri” ketika tiba-tiba harus vacuum atau berhenti total dari semua kegiatan. Maka Wahyu Darmawan mencari cara agar istrinya tetap mempunyai kegiatan, dan bisa menambah penghasilan. Terbersit jualan ketan. Namun harus dikemas sedemikian rupa agar menarik dan mempunyai nilai jual tinggi.
Gayung bersambut. Wahyu dan Rini bahu membahu mewujudkan bisnis kuliner masakan ketan. Bukan ketan biasa, namun ketan yang spesial. Maka dalam penyajiannya, mereka membuat ketan aneka rasa. Bahan beras ketan juga dipilih ketan murni yang istimewa tanpa campuran. Ketan juga dibungkus dengan kemasan yang rapi jali. Setelah melalui beberapa kali uji coba, mereka mulai memasarkannya.
Sebagai wartawan yang mempunyai banyak kenalan dan relasi, tidak terlalu sulit bagi Rini untuk memasarkan produknya. Ia tidak canggung menawarkan produk ketan punelnya ke tetangga dan seluruh relasinya. Bahkan ia antar sendiri, walaupun hanya pesan 2 bungkus, ke rumah relasinya.
“Itulah enaknya jadi wartawan. Punya banyak relasi dan sahabat, mulai dari Gubernur sampai Menteri” ujarnya.
Rini juga giat memasarkan produksinya melalui media sosial. Setiap habis mengantar paket ketan punel ke rumah relasinya, selalu ia upload di FB. Ternyata promosi via medsos dan pendekatan personal ini sangat efektif, sehingga dalam tempo relatif singkat, produk ketan punel spesialnya sudah dikenal banyak orang.
Setahun kemudian, tahun 2013, ia memberanikan diri membuka kedai secara menetap dengan nama Kedai Ketan Punel. Konsepnya dibikin sebagai tempat tongkrongan anak muda yang santai dan bersahabat, dengan harga sangat terjangkau. Ia pun menambah menu jualannya dengan aneka minuman tradisional, antara lain kopi, wedang uwuh, wedang jahe dan sebagainya.
Letak kedai yang sangat strategis, berada di pinggir Jalan Raya Darmo, berseberangan dengan Taman Bungkul yang selalu ramai dikunjungi orang, membuat Kedai Ketan Punel juga selalu ramai oleh pengunjung. Dengan 6 orang karyawannya, usaha miliknya masih tetap eksis, walaupun sempat tutup karena masa pandemi Covid 19.
Rini Kusuma akhirnya memutuskan mundur dari dunia pertelevisian dan lebih fokus mengurus bisnis kuliner serta keluarganya. (firda/sas)