Jakarta (prapanca.id) – Perekonomian Indonesia tengah mengalami gebrakan signifikan dengan meningkatnya kegiatan pariwisata, penyelenggaraan acara internasional, dan pertumbuhan sektor olahraga. Transformasi ini didukung oleh implementasi teknologi, khususnya melalui 5G Smart Live Broadcast, yang menjanjikan revolusi dalam industri penyiaran di Tanah Air.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat 503 persen YoY pada bulan pertama tahun ini. Dalam rangka mencapai target kinerja 2024, sektor pariwisata berambisi untuk memberikan kontribusi sebesar 13,08 miliar Dollar AS pada devisa sektor pariwisata, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak positif pada Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).
Indonesia juga semakin dikenal sebagai tuan rumah berbagai acara olahraga internasional, memperkuat posisinya sebagai pusat penyelenggaraan kelas dunia. Faktor-faktor seperti posisi geopolitik yang strategis dan pembangunan infrastruktur yang masif membuat Indonesia ideal untuk menyelenggarakan konferensi dan pertemuan internasional.
Dalam menghadapi era ini, teknologi menjadi kunci utama bagi industri penyiaran. Teknologi 5G, dengan keunggulan seperti ultra-broadband, latensi rendah, mobilitas, dan kemampuan plug-and-play, menjadi pendorong utama perubahan. Baru-baru ini, Solo menjadi pusat perhatian melalui Solo 5G Summit 2023, di mana teknologi 5G Smart Live Broadcast memainkan peran utama dalam menghadirkan pesona Istana Mangkunegaran secara digital.
Kolaborasi antara Huawei, Mastel TV, dan Telkomsel membuka peluang baru untuk eksplorasi potensi transformasi di berbagai industri, terutama pariwisata, olahraga, dan media. Pada acara Solo 5G Summit, teknologi ini memungkinkan siaran langsung dengan kualitas tinggi melalui konektivitas 5G. Penggunaan teknologi ini tidak hanya memastikan produksi video live streaming yang berkualitas, tetapi juga mengurangi biaya produksi, meningkatkan mobilitas, dan memungkinkan siaran langsung dari lokasi mana pun.
Keuntungan dan Potensi Transformasi 5G Smart Live Broadcast
5G Smart Live Broadcast membawa sejumlah keuntungan signifikan, terutama dalam hal biaya produksi dan mobilitas. Metode tradisional siaran langsung acara olahraga, misalnya, memerlukan infrastruktur seperti Outside Broadcasting Vehicles (OBV), koneksi fiber, dan backhaul satelit, dengan biaya mencapai USD100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar dan waktu persiapan minimal 24 jam.
Dengan 5G Smart Broadcast, proses konektivitas menjadi lebih mudah dan efisien. Keunggulan mobilitas tinggi memungkinkan penyiaran video real-time dari perangkat smartphone, memperluas jangkauan siaran langsung. Dalam kasus siaran langsung acara olahraga, biaya produksi dapat dipangkas setidaknya 50 persen, membuka peluang bagi penyiaran di lokasi yang sulit diakses sebelumnya.
5G Smart Live Broadcast juga menciptakan peluang baru bagi industri media dengan memungkinkan pengembangan aplikasi berbasis 5G. Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan integrasi dengan jaringan 5G menyederhanakan produksi video dan pengeditan berita. Ini membuka potensi untuk menyajikan siaran video berdefinisi tinggi (UHD), virtual reality (VR) panorama, augmented reality (AR), dan berbagai layanan berbasis 5G.
Transformasi ini tidak hanya berdampak pada industri penyiaran tetapi juga membuka peluang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk terlibat dalam penyiaran e-commerce. Dengan akses melalui ponsel pintar atau perangkat kamera di rumah, 5G Smart Broadcast menjadi alat penting bagi UMKM, memungkinkan mereka terhubung dengan pemirsa global dan mengatasi batasan penyiaran tradisional.
Dengan dedikasi Huawei dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, teknologi 5G Smart Live Broadcast menjadi pendorong utama untuk mengubah paradigma bisnis dan pengalaman menonton di Indonesia. Menghadirkan peluang baru dalam mengembangkan industri penyiaran dan membuka pintu untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif. (sas)