Jakarta (prapanca.id) – Untuk mengenal sosoknya saat masih sebagai mahasiswa Stikosa AWS, silahkan browsing laman www.stikosa-aws.ac.id dan temukan logo Himmarfi (Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi), unit kegiatan mahasiswa Stikosa AWS bidang fotografi yang sudah berdiri sejak tahun 1985.
“Logo ini saya yang membuat, dipandu oleh mas Bambang Sumarjono alm. Saya ingat Ketua Himmarfi pertama adalah Sugian Noor alm, periode kedua Juarkaza MZ alm. dan saya sendiri Sekretaris Umum dua periode. Ternyata logo ini sampai sekarang masih dipakai ya..” kenang Priyambodo RH, sambil tertawa.
Kini, 39 tahun kemudian, pembuat logo Himmarfi itu adalah Ombudsman Pemberitaan LKBN ANTARA setelah sempat menjabat sebagai Kepala Biro Eropa yang berkedudukan di Lisabon, Portugal dan Brussels, Belgia. Selama 10 tahun, 2008 – 2018, ia didapuk sebagai Direktur Eksekutif di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), institusi dibawah naungan Yayasan Pendidikan Multimedia Adinegoro (YPMA) yang didirikan Dewan Pers.
Ya, perjalanan panjang Bob, nama panggilan populernya, tak ubahnya catatan perjalanan panjang tentang prestasi jurnalistik yang membanggakan.
Saat mahasiswa, aktifis kampus bertubuh kecil dan kerempeng itu ikut membidani kelahiran Himmarfi pada tahun 1985, yang sampai sekarang masih eksis dan sangat disegani di kalangan penggemar fotografi.
Kelak kemudian sang aktifis kampus itu telah menjadi tokoh pers Indonesia yang ikut menentukan arah dan marwah jurnalistik Indonesia. Tentu saja kini Bob tidak kerempeng lagi. Penampilannya tampak modis dengan topi pet yang selalu bertengger di kepalanya.
Pria kelahiran Bogor tahun 1966 ini masuk sebagai mahasiswa Stikosa AWS pada tahun 1985 sambil bekerja sebagai wartawan di LKBN ANTARA di Surabaya. Setelah lulus sebagai Sarjana Komunikasi pada tahun 1989, prestasinya makin moncer. Ia ditarik ke kantor pusat dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan jurnalistik di International Institute of Journalism (IIJ) Berlin-Jerman.
Prestasinya makin gemilang. Ia banyak dilibatkan sebagai tokoh inti dalam berbagai organisasi dan tim penyusun dasar-dasar jurnalistik Indonesia. Komunitas pers nasional pada 2008 menunjuknya menjadi sekretaris tim perumus Gran Desain Media Massa Nasional mendampingi Dahlan Iskan selaku ketua umum.
Tim inilah yang kemudian merumuskan Piagam Palembang 2010, yang mengatur ratifikasi perusahaan pers terhadap Standar Perusahaan Pers, Standar Perlindungan Profesi Wartawan, mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan Standar Kompetensi Wartawan.
Ia juga terlibat dalam tim perumus Pedoman Hak Jawab, Standar Hak Jawab, Pedoman Pemberitaan Media Siber, dan Pedoman Penanganan Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan di bawah koordinasi Dewan Pers.
Dalam bidang pendidikan, ia menjadi pengajar kelas workshop di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA); Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA) di Jakarta; dan pernah menjadi pengajar tamu di Universidade Independente (Uni) di Lisabon-Portugal; Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA); Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Unit Sumber Daya Manusia Institut Teknologi Bandung (USDI ITB); serta hingga kini menjadi penguji tesis di London School Public Relations (LSPR).
Sejak 2014 sampai sekarang, Bob merupakan Pengarah dari kegiatan Anugerah Jurnalistik Adinegoro, setelah selama 5 tahun sejak 2008, menjadi ketua panitia tetap anugerah jurnalistik paling bergengsi di Indonesia itu. Selanjutnya ia banyak terlibat sebagai juri lomba karya jurnalistik tingkat nasional yang diadakan oleh berbagai instansi negeri dan swasta. Sampai sekarang, Bob adalah slah satu penguji atau asesor Uji Kompetensi Wartawan di Dewan Pers.
Dalam dunia kepustakaan pers, melalui LPDS ia sudah menerbitkan puluhan judul buku. Rata-rata sudah cetak ulang 3-4 kali. Bahkan ada yang sudah cetak ulang 8 kali, yakni Buku Saku Wartawan. Lima karya buku lainnya terbit dalam dua bahasa yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia di Jakarta. Antara lain : Meningkatkan Etika Jurnalistik–Enhancing Journalism Ethics, 2011, Covering of Climate Change, 2013 dan Climate Reporter, 2015.
Yang unik, selain gemilang dalam bidang jurnalistik, Bob juga sukses dalam kegiatan seni, yakni sebagai penyulih suara. Ia didapuk pihak HBO (Home Box Office) dan Indovision-MNC untuk menghidupkan karakter sosok penguin bernama Skipper dalam film kartun Madagascar 3: Europe Most Wanted. Film kartun serial ini tayang di jaringan televisi kabel.
Dari pernikahannya dengan ATS Ernawati, keluarga Bob dikaruniai tiga putri : Marchia Kalyanitta, Maytha Indrayani Kalyanitta dan Decira Indrayani Kalyanitta. Ah, Si Bob bikin nambah bangga almamater saja. (sas)