Jakarta (prapanca.id) – Menjelang Pilkada Serentak 2024, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Amelia Anggraini, mengingatkan pentingnya peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers dalam menjaga kesehatan ruang digital.
Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama KPI, Komisi Informasi Pusat (KIP), dan Dewan Pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Amelia menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan konten politik agar ruang digital tetap menjadi arena demokrasi yang sehat.
“Ruang digital harus digunakan secara adil dan sehat untuk mendukung proses demokrasi,” ujarnya.
Fenomena Buzzer Politik Jadi Sorotan
Fenomena buzzer politik di ruang digital, yang sering kali menyebarkan narasi manipulatif hingga kampanye hitam, menjadi perhatian utama Amelia.
Ia menilai bahwa KPI saat ini hanya memiliki kewenangan di media konvensional seperti televisi dan radio, sedangkan pengawasan terhadap konten digital belum optimal.
“Orang sekarang lebih sering mencari informasi di Google, Youtube, atau Spotify dibandingkan televisi dan radio. Pengawasan digital jadi kebutuhan mendesak,” kata Amelia.
Ia mengusulkan pemberian kewenangan kepada KPI untuk mengawasi konten digital, namun dengan tetap menjaga kebebasan berpendapat.
Amelia juga menegaskan perlunya membedakan antara jurnalis independen yang bekerja dengan kode etik dan influencer politik berbayar.
Sinergi Lembaga untuk Ruang Digital yang Sehat
Amelia mendorong sinergi antara KPI, Dewan Pers, Bawaslu, dan Kementerian Komunikasi dan Digital. Ia mengusulkan penyusunan panduan atau SOP khusus untuk pengawasan konten digital, termasuk mekanisme terhadap influencer yang terlibat politik praktis.
Selain itu, ia meminta Dewan Pers memperkuat literasi media masyarakat agar mampu membedakan berita kredibel dari berita manipulatif. Media yang melanggar kode etik dalam politik praktis juga diharapkan mendapat pembinaan atau sanksi.
“Langkah ini penting untuk memastikan ruang digital bebas dari dominasi kekuatan uang, adil, dan transparan,” pungkas Amelia. (sas)