Palembang (prapanca.id) – Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintahan baru setelah kepemimpinannya untuk berhati-hati dalam mengelola negara. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang pada Jumat (1/3/2024) lalu.
“Saya harapkan pemerintahan baru nanti agar dapat berhati-hati dalam mengelola negara, mengelola APBN, dan sebagainya,” ujar Jokowi.
Dalam penjelasannya, Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara besar dan luas dengan jumlah penduduk hampir mencapai 280 juta. Oleh karena itu, pemerintahan yang akan datang harus berhati-hati dan cermat dalam mengambil tindakan.
“Terutama dalam mengelola ekonomi, politik, dan sebagainya, harus berhati-hati agar tidak keliru mengelola negara,” tambahnya.
Selain itu, Jokowi optimistis bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan, seperti yang dikalkulasikan oleh lembaga-lembaga internasional.
“Menurut lembaga-lembaga internasional, Indonesia dikalkulasikan dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan,” ucapnya.
Presiden juga menyoroti perubahan landskap politik dan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir, diwarnai oleh disrupsi teknologi dan perubahan akibat interaksi melalui media sosial.
“Kondisi geopolitik saat ini sangat sulit dihitung, bahkan ekonomi global ketidakpastiannya sulit dikalkulasikan. Tetapi, dengan kondisi ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu, justru Indonesia memiliki peluang dan kesempatan melompat untuk menjadi negara maju,” kata Jokowi. (agu)