Surabaya (prapanca.id) – Hari ini, Rabu (13/12/2023), diperingati sebagai Hari Nusantara yang ke-24. Peringatan secara nasional dipusatkan di kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara dengan serangkaian acara yang diadakan dari tanggal 10-13 Desember 2023.
Hari Nusantara berawal dari deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Ir. H.Djuanda Kartawidjaya.
Kemudian dicanangkan untuk pertama kalinya pada pada tanggal 13 Desember 1999 melalui Keppres Nomor 126 Tahun 2001. Dan secara resmi dinyatakan sebagai hari perayaan nasional yang diperingati setiap tahun.
Deklarasi Djuanda menyatakan pada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peringatan Hari Nusantara menjadi momen nasional untuk merayakan keberagaman budaya dan kesatuan bangsa. Selain itu, Hari Nusantara memberikan kesempatan untuk mengeksplor potensi dan kekayaan alam Indonesia, terutama di sektor kelautan dan perikanan.
Di Jawa Timur, peringatan Hari Nusantara dilaksanakan di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, pada Senin (11/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dengan merujuk pada konsep Nusantara yang telah dicetuskan oleh Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1336 melalui Sumpah Amukti Palapa.
Dalam sumpah tersebut, Gajah Mada berjanji untuk mempersatukan semua pulau di Nusantara, bahkan sampai harus berpuasa untuk mewujudkannya.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia memerlukan upaya baik secara nyata (ikhtiar dhohir) maupun spiritual (ikhtiar batin).
Ia juga mengingatkan bahwa laut bagi Indonesia adalah pemersatu, bukan pemisah, dan mengenang peran penting tokoh seperti Bung Karno dalam mendukung pengesahan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.
Jawa Timur sendiri memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Jawa Timur memiliki produksi perikanan tangkap tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton dan perikanan budidaya tertinggi ke-2 sebesar 1.314.200,80 ton.
Produksi perikanan tangkap dan budidaya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam provinsi saja melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri.
Berdasarkan data statistik Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP), volume ekspor perikanan Jatim merupakan tertinggi nasional mencapai 385.083 ton.
Juga, produksi garam di Jatim menjadi tertinggi nasional sebesar 402.845,84 ton pada tahun 2022. Capaian tersebut, lanjut Khofifah, masih dapat ditingkatkan lagi mengingat Provinsi Jawa Timur memiliki panjang pantai sepanjang 3.543,54 kilometer.
Dengan pengelolaan wilayah laut seluas lebih kurang 5,2 juta hektare yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir di bagian utara dan selatan, Pulau Madura, serta 504 pulau-pulau kecil di wilayah Jatim.
Selain memiliki banyak potensi sektor kelautan dan perikanan baik dari segi geografis, sumber daya alam dan sarana prasarana, Jatim juga mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar di antaranya 235 ribu nelayan, 277 ribu pembudidaya ikan, 7 ribu petambak garam, 18 ribu unit usaha pemasaran, 8 ribu unit pengolah ikan mikro dan 428 unit pengolah ikan besar.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan beragam bantuan, di antaranya Hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) Tahun 2023 kepada Lantamal V Surabaya senilai Rp5.000.000.000 untuk Renovasi 250 Unit Rumah
Kemudian memberikan Hibah Mesin Perahu Tahun 2023 kepada Pokmas Boto Lele Desa Kepuh Taluk Kelurahan Tambak Kabupaten Gresik senilai Rp65 miliar. Selanjutnya Rp194.200.000 berupa 11 unit mesin perahu diesel 27 PK dan bantuan Kolam lele keluarga (Kolega) kepada Kelompok pembudidayaan Kabupaten Pasuruan senilai Rp110.000.000.
Peringatan Hari Nusantara 2023 di Jawa Timur tidak hanya menjadi ajang merayakan kekayaan laut dan perikanan, tetapi juga sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran akan potensi sumber daya alam dan memajukan sektor kelautan secara berkelanjutan. (sas)