Mataram (prapanca.id) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyaksikan penandatanganan perjanjian antar pemegang saham pengendali (shareholder agreement) antara Bank Jatim dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bank NTB Syariah.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Pj. Gubernur NTB dengan Direktur Utama Bank Jatim, serta Direktur Utama Bank NTB Syariah dengan Direktur Utama Bank Jatim di Multazam Ballroom Gedung Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram pada Rabu (8/5).
Adhy menyatakan bahwa penandatanganan shareholder agreement ini merupakan momen bersejarah, di mana dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah menjalin Kelompok Usaha Bank (KUB) sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/pojk.03/2020. “Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bahwa hari ini kita telah mencapai tahap penandatanganan shareholder agreement,” katanya.
Menurut Adhy, peraturan OJK tersebut mensyaratkan BPD dengan modal inti di bawah Rp3 triliun untuk menjalin KUB dengan bank yang memiliki modal inti di atas Rp3 triliun. Dengan modal inti Bank Jatim yang telah mencapai Rp11,12 triliun per Maret 2024, syarat tersebut telah terpenuhi. Adhy menjelaskan bahwa rencana pembentukan KUB antara Bank Jatim dan Bank NTB Syariah telah dimulai sejak lama. “Ini bukanlah keputusan yang tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari perjalanan panjang yang telah dilalui,” ujarnya.
Adhy menambahkan bahwa Bank Jatim telah memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur melalui pembiayaan dan dukungan finansial, terutama dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank Jatim juga telah menjadi kontributor utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Bank Jatim memiliki pengalaman yang cukup baik dalam memperoleh pendapatan, dan keberhasilan ini juga dapat diaplikasikan di Bank NTB Syariah,” tambahnya.
Adhy juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut dalam memajukan BPD. “Dukungan dari seluruh kabupaten/kota sangatlah penting, karena kesuksesan BPD sangat bergantung pada dukungan ini,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, menyatakan bahwa Jawa Timur memiliki berbagai keunggulan, termasuk aksesibilitas, komoditas, eksplorasi, pasar, dan konektivitas yang sudah terjamin. Gita berharap pengalaman positif dari Bank Jatim dapat memberikan dorongan bagi kinerja Bank NTB Syariah, sehingga dapat menjadi pendorong pembangunan di NTB.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Provinsi NTB, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTB, Direktur Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Provinsi Jawa Timur, Direktur Utama Bank NTB Syariah, Direktur Utama Bank Jatim, Kepala Bidang Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur, Komisaris Independen Bank Jatim, Direksi Bank Jatim, serta sejumlah Bupati dan Walikota se-NTB. (agu)