Surabaya (prapanca.id) – Dalam upaya mencegah kasus gagal ginjal anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai langkah proaktif untuk memastikan jajanan di lingkungan sekolah aman dan sehat.
Meskipun belum ada laporan kasus gagal ginjal di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya pencegahan melalui pengawasan ketat terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihak sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan siswa. “Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk melakukan supervisi terhadap jajanan di kantin sekolah,” ujar Eri Cahyadi, Senin (12/8/2024).
Selain itu, Dinas Kesehatan juga diminta untuk memeriksa secara intensif makanan dan minuman yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar sekolah.
“Pengecekan makanan yang dijual di lingkungan sekolah akan kita perketat. Ini adalah langkah preventif agar anak-anak terhindar dari penyakit serius,” tambahnya.
Wali Kota Eri menjelaskan bahwa asupan gula yang berlebihan dan bahan kimia berbahaya dalam makanan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada gagal ginjal.
Kasus Diabetes tipe 2 yang meningkat di kalangan anak remaja juga menjadi perhatian serius, di mana gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab utamanya.
Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Wali Kota Eri juga menginstruksikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk mengedukasi orang tua agar lebih peduli terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak.
“Kami sudah meminta Dispendik untuk bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam menanamkan gaya hidup sehat sejak dini. Jangan hanya mengandalkan gadget, dorong anak-anak untuk berolahraga dan beraktivitas di ruang-ruang publik yang sudah tersedia di Surabaya,” tegasnya.
Dengan pengawasan dan edukasi yang masif ini, Pemkot Surabaya berharap dapat menjaga kesehatan anak-anak dari risiko penyakit yang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. (sas)