Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, resmi membuka Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan ke-2 pada Selasa (14/5/2025). Program ini bertujuan untuk mengatasi stunting melalui pembenahan pola asuh dan pemenuhan gizi bagi balita.
Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) merupakan pendidikan informal bagi orang tua dengan balita. Pada angkatan ke-2 ini, SOTH mengusung slogan “Ayo Menjadi Orang Tua Hebat dan Jauhkan Anak dari Bahaya Stunting,” dan telah terselenggara di lebih dari 2.000 Balai Orang Tua Hebat (Bang Boyo) di Kota Surabaya.
Bang Boyo Hebat, yang merupakan nama lain dari Balai RW, menjadi tempat bagi para orang tua untuk belajar dan berbagi ilmu tentang parenting. Tujuannya adalah menciptakan keluarga yang harmonis dan bebas dari stunting.
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, turut memantau pelaksanaan SOTH di beberapa wilayah. Kunjungan dimulai di SOTH Permata Ibu di RW 4 Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, dan dilanjutkan ke SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng.
“SOTH ditujukan untuk ibu-ibu muda yang memiliki anak usia 0-6 tahun. Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, sehingga kami berusaha memaksimalkan tumbuh kembang anak-anak melalui SOTH,” ujar Bunda Rini Indriyani.
Pada angkatan ke-2 ini, SOTH memberikan 14 materi kepada orang tua, termasuk cara membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat dan teknik berkomunikasi yang efektif dengan anak. Materi-materi ini diharapkan dapat membantu anak-anak tumbuh dengan optimal.
SOTH angkatan pertama telah terlaksana di 153 kelurahan di Surabaya. Saat ini, lebih dari 2.000 Bang Boyo Hebat terlibat dalam pelaksanaan SOTH angkatan ke-2, dengan pendampingan dari berbagai perguruan tinggi di Kota Pahlawan.
Kolaborasi untuk Penurunan Stunting
SOTH juga merupakan upaya Pemkot Surabaya dan PKK Surabaya untuk menurunkan angka stunting. Program ini fokus pada perbaikan pola asuh dan pemberian gizi yang baik kepada balita.
“Di sini ada materi tentang pemberian makanan sehat dan cara pemberian makan yang baik bagi anak usia 0-6 tahun,” tambah Bunda Rini Indriyani.
Pelaksanaan SOTH disesuaikan dengan aktivitas warga. Program ini tidak hanya dilaksanakan di akhir pekan, tetapi juga pada hari-hari aktif sesuai kesepakatan di masing-masing wilayah.
Selain itu, SOTH terkait dengan program Kampung Madani yang dicanangkan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Program-program seperti Sinau dan Ngaji Bareng, layanan Puspaga, dan SOTH berjalan beriringan di Balai RW.
“Yang terlibat bukan hanya pengelola SOTH, tetapi juga RT, RW, PKK, dan KSH yang bergerak bersama. SOTH adalah contoh program yang digerakkan oleh kebersamaan warga untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter, sehat, dan cerdas,” jelasnya.
Intan, salah satu peserta SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, mengaku mendapatkan banyak ilmu dari program ini. Sebagai ibu satu anak yang telah mengikuti tiga pertemuan SOTH, ia merasa lebih dekat dengan anaknya dan lebih siap menghadapi tantangan parenting.
“Ilmu saya jadi bertambah, jadi lebih dekat dengan anak. Kalau punya anak kedua, kesalahan yang pernah saya lakukan pada anak pertama tidak akan saya ulangi lagi, terutama dalam hal pemberian ASI,” ujar Intan.
Dengan program SOTH ini, Pemkot Surabaya berharap dapat mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. (agu)