Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya bersiap untuk membangun Panti Griya Wreda di kawasan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya guna menanggulangi masalah over kapasitas di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Griya Wreda Jambangan dan UPTD Kalijudan. Fasilitas baru ini akan menjadi tempat penampungan bagi lanjut usia (lansia) yang terlantar.
Anna Fajriatin, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, menyampaikan bahwa Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah meminta untuk segera memfasilitasi lansia yang terlantar sebagai langkah antisipasi. Pembangunan Panti Griya Wreda ini juga bertujuan untuk mengatasi over kapasitas di dua unit Griya Wreda yang sudah ada.
“Dibangun di lokasi terpisah di Babat Jerawat, fasilitas ini direncanakan dapat menampung sekitar 300 hingga 350 lansia. Setelah pemindahan semua lansia ke fasilitas baru tersebut, UPTD Griya Wreda Jambangan dan UPTD Kalijudan akan dialihfungsikan menjadi tempat Sekolah Bibit Unggul,” ungkap Anna pada Kamis (14/3/2024).
Lebih lanjut, Anna menjelaskan bahwa Sekolah Bibit Unggul di Kalijudan akan menjadi bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama dalam meningkatkan partisipasi sekolah untuk jenjang SMA ke atas. Lokasi Sekolah Bibit Unggul akan berada di Kalijudan, sementara lansia yang saat ini berada di Kalijudan akan dipindahkan ke Jambangan.
Pembangunan Panti Griya Wreda baru akan menggunakan bangunan atau lahan eks penampungan penderita penyakit kusta di Babat Jerawat. Mayoritas eks penderita kusta tersebut telah sembuh dan sebagian telah kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Saat ini, terdapat sebanyak 223 lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan dan UPTD Kalijudan. Kebanyakan dari mereka adalah lansia mandiri,” tambah Anna.
Pembangunan Panti Griya Wreda dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024, sementara Sekolah Bibit Unggul di Kalijudan sudah mulai dibuka pada Mei 2024. “Dengan pemindahan ini, diharapkan masalah over kapasitas dapat terkontrol dengan lebih baik,” tutup Anna.(mi)