Jakarta (prapanca.id) – Anggota Komisi I DPR RI, Helmy Faishal Zaini, menyoroti perlunya upaya diplomasi dalam meredam konflik di Timur Tengah. Menurutnya, pemerintah harus mempromosikan perdamaian dan mendorong dialog multilateral sebagai langkah untuk mengatasi situasi konflik tersebut.
“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
Dia menambahkan bahwa konflik di Timur Tengah juga berdampak signifikan bagi Indonesia, terutama dalam hal perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu karena fluktuasi harga minyak dan gangguan perdagangan,” ungkapnya.
Helmy mengungkapkan keprihatinannya bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, masyarakat Indonesia akan merasakan dampak langsung melalui kenaikan harga kebutuhan pokok. Untuk itu, ia menegaskan perlunya memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi agar Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Muhamad Farhan, menyoroti dampak konflik di Timur Tengah yang perlu diwaspadai oleh Indonesia. Salah satunya adalah potensi terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum jika terjadi gangguan di perairan Teluk Persia, Hormuz, dan Suez akibat konflik.
“Kita perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari kenaikan harga pangan yang tinggi,” kata Farhan.
Konflik di Timur Tengah semakin memanas akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, serta eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel. Permusuhan terbaru antara kedua negara tersebut memuncak dengan serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu, yang kemudian direspons oleh Iran dengan serangan balasan. (agu)