Surabaya (prapanca.id) – Ada catatan menarik dalam penyelenggaraan Seminar Digital Entrepeneurship yang diadakan di ruang multimedia kampus Stikosa AWS, jl Nginden Intan Timur Surabaya, Kamis (4/7/2024) lalu.
Bertajuk Entrepeneurship bagi UMM Youth Surabaya, seminar ini diikuti oleh para mahasiswa Stikosa AWS dan menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing.
Yakni, Dr Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA, General Manager PT Tokomutu Jawa Timur, Farindra Firdiansyah SE, Pemimpin Cabang Surabaya Bank UMKM Jawa Timur dan Juju Juarsih, S.Psi, MM, Regional Division Head Pelayanan SDM Regional 3 PT Pelindo. Sedangkan pemandu diskusi, Athok Murtadhlo, M.Ikom, dosen Stikosa AWS.
Wakil ketua 1 Stikosa AWS, Ratna Puspitasari, M.Med.Kom mengatakan, acara ini merupakan paket panduan komplit bagi UMKM dan usahawan pemula untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital. Mulai dari panduan produk & pengemasan, permodalan dan pembinaan UMKM.
Dalam paparannya, Desak Nyoman Siksiawati, memberikan materi tentang bagaimana memulai bisnis serta penerapan SNI Bina-UMK. Sebagai platform digital untuk meningkatkan akses dan mempermudah sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) produk usaha kecil menengah (UKM), ia menjelaskan secara rinci tahapan pemanfaatan aplikasi SNI Bina-UMK dan pendampingan intensif yang dilakukan Tokomutu.
Farindra Firdiansyah fokus memberikan materi tentang tata cara pengajuan kredit usaha. Sebagai bank perkreditan rakyat milik BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah/Kota se Jawa Timur, BPR ini bergerak untuk skala mikro, kecil dan menengah. Segmen tanya jawab di sesi ini cukup mendapat antusias para peserta yang bertanya tata cara mendapatkan kredit usaha.
Juju Juarsih sebagai narasumber terakhir menyampaikan pandangan menarik. Ia menyitir pendapat narasumber dari Dikti saat seminar di salah satu universitas, bahwa out put yang dihasilkan dari lulusan perguruan tinggi ada dua kategori. Pertama, kategori pencari kerja atau pelamar pekerjaan.
Kedua, kategori pencipta kerja, terdiri dari wiraswasta, profesional dan sebagainya. Maka event seminar ini adalah upaya untuk memantik motivasi mahasiswa menjadi pencipta lapangan kerja.
Juju Juarsih fokus membahas peran PT Perindo dalam membina UMKM di seluruh Indonesia. Juju mengatakan, sudah 2000 lebih UMKM yang sudah dibina. Ia menegaskan, saat ini PT Perindo memang tidak lagi memberikan bantuan modal tanpa bunga atau lunak, tapi lebih fokus kepada pendampingan dan pembinaan. Antara lain berbentuk program pelatihan, sertifikasi usaha, bantuan alat dan bahan.
Sedangkan tiga program khusus yang sedang digalakkan, yaitu Maritimepreneur yang merupakan upaya dalam mendukung UMKM yang berkelanjutan, Akselerator UMK untuk mendukung kualitas UMK agar naik kelas, serta Gedor Ekspor yaitu program inkubasi UMK Pelindo untuk optimalisasi bisnis dan mendorong UMK Go-Global, ujar Juju Juarsih. (sas)