Surabaya (prapanca.id) – Sebanyak 4.000 paket sembako diterima ribuan pendorong gerobak sampah di Balai Kota Surabaya, Rabu(13/12). Selain paket sembako, Gereja Mawar Sharon (GMS), inisiator kegiatan ini juga memberikan bantuan berupa 10 gerobak sampah melalui Yayasan Mawar Sharon Peduli (MSP) untuk menyambut perayaan Natal tahun 2023.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gereja Mawar Sharon atas kepeduliannya terhadap warga Surabaya. Ia menekankan bahwa Balai Kota Surabaya adalah rumah rakyat yang terbuka untuk semua orang yang ingin berbagi.
“Kota Surabaya adalah kota yang penuh toleransi. Balai kota ini adalah rumah rakyat, jadi ketika Gereja Mawar Sharon berbagi di balai kota, berbaginya ada di rumah rakyat dan ini milik rakyat Surabaya,” kata Eri Cahyadi.
Wali Kota berharap bahwa tindakan kepedulian Gereja Mawar Sharon dapat menjadi contoh bagi rumah ibadah atau agama lain. Ia juga mengundang rumah ibadah lain untuk berbagi menggunakan tempat di halaman Balai Kota Surabaya.
“Saya bangga kepada Pastor Philip Mantofa, ketua Yayasan Mawar Sharon Peduli, yang memberikan contoh bagaimana toleransi berbagi tanpa memandang agama, suku, atau ras. Semoga berbagi untuk umat bisa kita lakukan bersama di balai kota ini untuk menunjukkan bahwa di balai kota ini adalah rumah rakyat, rumah toleransi, dan rumah semua agama,” imbuh Eri.
Rintik hujan, mengiringi senyum kebahagiaan yang terpancar dari wajah para pahlawan kebersihan Kota Surabaya. Wali Kota Eri kemudian turun dari panggung dan menyanyi bersama para pendorong gerobak sampah, seraya menegaskan bahwa di mata Tuhan, semua manusai memiliki derajat yang sama tanpa memandang agama atau status sosial.
“Agama apapun mereka, derajat apapun mereka, tidak berbeda dengan wali kota. Jangan pernah ada manusia di Surabaya yang merasa lebih unggul dan lebih sempurna,” kata Eri memberi semangat.
Pastor Philip Mantofa menekankan pentingnya saling mengasihi dan membantu sebagai satu umat manusia. “Apapun agama, latar belakang, atau ras kita, kita itu satu umat manusia. Sudah sepantasnya kita saling mengasihi, saling membantu, dan kasih bukan dalam bentuk teori tetapi dalam bentuk tindakan,” kata Pastor Philip Mantofa.(mi)