Surabaya (prapanca.id) – Nonton bareng dan diskusi film pendek “Mahasiswa Terakhir” digelar di Ruang Multimedia kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), Jl. Nginden Intan Timur I/18 Surabaya, Senin (29/1/2024).
Film berdurasi 15 menit ini karya kelompok mahasiswa Semester 5 dan merupakan tugas wajib UAS (ujian akhir semester) mata kuliah Sinematografi di kampus media Stikosa-AWS. Diskusi film menghadirkan filmmaker Christanto Wibisono, ex Program Director/Sutradara di SCTV dan banyak malang melintang di banyak produksi film. Hadir dalam nobar tersebut, Ketua Stikosa-AWS Dr Jokhanan Kristiyono, ST, M.Med.Kom, Wakil Ketua 1 dan 2 serta jajaran Dosen dan para mahasiswa.
Film ini bergenre horor. Berkisah tentang seorang mahasiswi yang mempraktekkan ritual mistik pelet untuk memikat lelaki pujaannya, teman sesama kampus. Antara lain dengan memakan bunga kantil dan ritual japa mantra. Sejak itu timbul kejadian-kejadian misterius di kampus dan si mahasiswi juga dibayangi oleh sosok yang menakutkan. Sampai akhirnya ia dibekap oleh sepasang tangan misterius.
Gina Amara, Sutradara film “Mahasiswa Terakhir” mengatakan, proses produksi film pendek ini memang dikebut selama 3 hari penuh untuk mengejar target waktu pelaksanaan UAS. Dengan kru sebanyak 15 orang mahasiswa Semester V, masing-masing mempunyai job yang sudah dibagi secara proporsional. Mulai dari pemain, penulis naskah, editor, juru kamera, dan sebagainya. Sesuai dengan konsep produksinya, Gina memasukkan unsur kearifan lokal. Antara lain dengan memvisualkan japa mantra orang yang sedang melaksanakan ritual pelet. Untuk menghemat bugdet, sebagian besar lokasi suting dilaksanakan di kampus Stikosa-AWS.
Menurut Mochamad Arka, dosen pengampu mata kuliah Sinematografi, acara nobar dan diskusi film karya mahasiswa ini merupakan kegiatan rutin tahunan setiap pelaksanaan UAS. Produksi film merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa. Dengan menggelar nobar dan mengundang para praktisi film maka akan semakin membuka wawasan para mahasiswa tentang produksi film.
Menurut Arka, membuat tugas karya tidak hanya produksi film. Namun juga karya untuk mata kuliah yang lain, baik dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Ia mencontohkan, salah satu tugas wajib mahasiswa yang bersifat perseorangan dalam UAS adalah mengirim hasil karya artikel tulisan ke berbagai media cetak maupun online.
“Dengan demikian setiap mahasiswa akan terpacu untuk berkompetisi dengan karya yang bagus” ujar dosen yang juga Kepala Program Studi (Kaprodi) ini. (sas)