Bojonegoro (prapanca.id) – Program Jalan Usaha Tani (JUT) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, salah satunya melalui pembangunan JUT di Desa Kunci, Kecamatan Dander. Program ini telah mempermudah akses warga dan meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas.
Kepala Desa Kunci, Marwik, menyatakan bahwa program JUT yang telah selesai dilaksanakan pada tahun 2023 ini membentang sepanjang 200 meter dengan lebar 1,5 meter. Pembangunan ini sangat membantu para petani dalam mengangkut hasil panen mereka ke jalan utama dengan lebih mudah.
“Pemerintah Desa sangat berterimakasih atas program JUT ini yang sangat dibutuhkan oleh warga Desa Kunci. Sebelumnya, masyarakat harus mengangkut hasil panen dengan cara dipikul,” ungkap Marwik.
Salah satu petani asal Desa Kunci, Mundrio, mengatakan bahwa pembangunan JUT di area persawahan Desa Kunci telah membantu mengurangi beban petani dan biaya angkut hasil panen.
“Dulu jalannya berlumpur, saat membawa hasil panen, kita kesulitan membuka jalan. Alhamdulillah, sekarang bisa diakses dengan kendaraan,” tambahnya.
Sebelumnya, program Jalan Usaha Tani (JUT) juga telah dilaksanakan di Desa Bogangin, Kecamatan Sumberrejo. Kepala Desa Bogangin, Suratmin, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, desanya kembali menerima program pembangunan JUT sepanjang sekitar 150 meter di area persawahan Dusun Bogangin.
“Sebelumnya, kami juga telah menerima program JUT dengan panjang yang sama, tetapi lokasinya berada di area persawahan Dusun Gumelem,” jelas Suratmin pada Selasa (12/9/2023).
Suratmin menjelaskan bahwa hadirnya program JUT dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sangat membantu masyarakat, terutama petani yang berada di sekitar JUT yang baru saja dibangun. Dengan adanya JUT, petani dapat mengangkut hasil pertanian dari sawah dengan lebih mudah, sehingga biaya operasional mereka dapat ditekan.
“Warga yang melintasi jalan ini juga merasakan manfaatnya. Pengukuran sudah dilakukan, dan saya harap program ini dapat dilanjutkan pada tahun depan. Sebelum ada JUT, mobilisasi hasil pertanian kami harus menempuh jarak yang jauh, bahkan seringkali terjadi kecelakaan saat melintasi jalan tersebut sebelum adanya program JUT,” paparnya.
Salah satu warga Bogangin, Budiono, mengungkapkan kepuasiannya atas pembangunan JUT tersebut. Dengan adanya JUT, motor sekarang dapat mengangkut hasil panen langsung dari sawah dengan lebih mudah dan lebih dekat. “Program ini sangat bagus dan sangat memudahkan petani,” ucapnya sembari mengacungkan jempol. (rud)