Jakarta (prapanca.id) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong industri otomotif Indonesia untuk terus meningkatkan produksi Electric Vehicle (EV) yang kompetitif. Sebagai kontributor besar dalam pertumbuhan ekonomi, sektor otomotif mencatatkan kinerja memuaskan dengan pertumbuhan signifikan dalam ekspor produk manufaktur otomotif pada tahun 2023.
Menurut data dari Gaikindo, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih pada bulan Desember 2023 mencapai 85.284 unit, dengan penjualan tahunan sebesar 1.005.802 unit. Sementara itu, penjualan mobil listrik di dalam negeri mencapai 17.147 unit, dengan ekspor sebanyak 1.504 unit. Produksi mobil listrik mencapai 15.358 unit, sementara mobil hybrid mencapai 27.710 unit pada tahun 2023.
Dalam acara peluncuran OMODA E5 Chery Indonesia di Jakarta pada Senin (5/01), Menko Airlangga mengucapkan selamat kepada PT Chery Sales Indonesia atas peluncuran produk EV tersebut. Menko Airlangga menyatakan bahwa mobil tersebut, yang telah menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40%, dapat menempuh jarak 430 kilometer dan direncanakan untuk diproduksi hingga 300 unit pada Desember tahun lalu.
“Dengan penggunaan TKDN sebesar 40%, saya dorong Chery Indonesia untuk menjadi brand ekspor besar, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk ekspor ASEAN dan Australia, serta memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus berkembang,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya harga yang kompetitif dan fitur kendaraan yang semakin modern. Dia menyatakan dukungan terhadap mobil listrik yang memiliki harga terjangkau bagi masyarakat sebagai salah satu aspek yang perlu diperhatikan.
Pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia mendapat dukungan besar dengan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Menko Airlangga mengatakan bahwa Chery Indonesia dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia, mengingat Indonesia akan menjadi bagian dari rantai pasok global untuk baterai EV.
Pemerintah terus mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui kebijakan insentif, seperti bea masuk nol persen untuk impor KBLBB Roda 4 baik dalam bentuk Utuh (Completely Built Up/CBU) maupun Terurai Lengkap (Completely Knocked Down/CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 guna mendukung investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia.
Menko Airlangga juga menyebut bahwa Indonesia sedang mengeksplorasi potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih.
“Kami mendukung komitmen Chery Indonesia untuk berinvestasi dan meningkatkan tingkat konten lokal. Keberadaan Chery dan OMODA E5 yang diproduksi perdana di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penggunaan mobil listrik dan daya saing industri otomotif,” tambah Menko Airlangga.
Acara peluncuran OMODA E5 Chery Indonesia dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Staf Khusus Menko Perekonomian, Chief Operating Officer of Chery Sales Indonesia, Chairman of Chery International, serta jajaran manajemen Chery Sales Indonesia. (agu)