Jakarta (prapanca.id) – Skandal Watergate (1972-1974) menjadi salah satu peristiwa paling menghebohkan dalam sejarah politik Amerika Serikat, memaksa Presiden Richard Nixon mengundurkan diri.
Dalam skandal ini, Deep Throat, sebuah pseudonim yang diberikan kepada sumber rahasia, memainkan peran krusial dengan membocorkan informasi penting mengenai keterlibatan pemerintahan Nixon.
Skandal ini dinamakan sesuai dengan hotel Watergate di Washington, D.C., tempat terjadinya peristiwa tersebut. Hotel ini merupakan bagian dari kompleks yang mencakup berbagai kantor, hotel, dan apartemen.
Deep Throat adalah sumber utama bagi Bob Woodward dan Carl Bernstein, dua reporter Washington Post, yang mengungkap skandal tersebut melalui serangkaian artikel investigasi.
Informasi dari Deep Throat menegaskan keterlibatan langsung pemerintahan Nixon, memicu pengunduran diri Nixon dan penjatuhan hukuman penjara bagi beberapa pejabat tinggi seperti Kepala Staf Gedung Putih H.R. Haldeman, G. Gordon Liddy, Charles Colson, dan penasihat presiden John Ehrlichman.
Kisah investigasi ini kemudian diabadikan dalam buku All the President’s Men, yang diadaptasi menjadi film tahun 1976 dengan judul yang sama.
Film tersebut dibintangi oleh Robert Redford dan Dustin Hoffman sebagai Woodward dan Bernstein, diproduseri oleh Walter Coblenz, ditulis oleh William Goldman, dan disutradarai oleh Alan J. Pakula.
Selama 30 tahun, identitas Deep Throat tetap menjadi misteri. Sumber rahasia ini berkomunikasi dengan Woodward melalui tanda-tanda khusus seperti melingkari halaman 20 koran New York Times untuk mengatur pertemuan. Pada 31 Mei 2005, W. Mark Felt, mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) periode 1971-1973, mengungkapkan bahwa dialah Deep Throat.
Pengungkapan ini menutup babak panjang penuh spekulasi dan memberikan kepastian mengenai tokoh kunci di balik salah satu skandal politik terbesar di Amerika Serikat. (sas)