Surabaya (prapanca.id) – Memperingati Hari Disabilitas Internasional, disabilitas Komunitas Mata Hati (KMH) bekerja sama dengan RRI (Radio Republik Indonesia) Surabaya menampilkan Pagelaran Wayang Inklusi, di Auditorium Bung Tomo RRI, Jalan Pemuda, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Pagelaran wayang orang inklusi ini dengan tema Membangun Jembatan Kesetaraan, mengambil kisah pewayangan Rama Tambak. Pagelaran wayang ini, berlangsung Sabtu (9/12/2023) dimulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.
Ketua Pelaksana Acara Prana Carenza mengatakan, pagelaran wayang inklusi ini merupakan rangkaian kegiatan kolaborasi disabilitas dengan non disabilitas dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Prana menuturkan, kisah pewayangan Rama Tambak karya disabilitas KMH ini, terdapat tiga tokoh utama yaitu Rama, Shinta dan Rahwana. Dimana Shinta digambarkan sebagai sebuah kesetaraan, dan tokoh Rama menggambarkan sang pejuang kesetaraan, melawan berbagai rintangan yang dilakukan oleh Rahwana.
Dari cerita atau kisah Rama Tambak di pagelaran wayang inklusi itu, ujar Prana yang juga pengurus KMH, diharapkan sudah tidak ada kesenjangan lagi dan terjadi kesetaraan terhadap penyandang disabilitas di lingkungan masyarakat umum, dimana disabilitas mempunyai hak yang sama dan berkolaborasi dengan masyarakat umum.
“Ayo kita saling bergandengan tangan dan berkolaborasi bersama-sama untuk membangun negeri ini,” ajakan Prana.
Pagelaran wayang inklusi ini dihadiri Asisten I Pemprov. Jatim Benny Sampirwanto yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris DPRD Jatim Andik Fadjar Tjahjono, Dinas Kominfo Jatim, Dinsos Jatim, BK3S Jatim, KPID Jatim, KPU Jatim, PWI Jatim, dan para pihak pendukung acara dari media TV dan Radio Siaran digital se- Jatim, serta media online.
Lirik tembang genre Pop Aku Tak Sempurna dari judul lagu Tutur Batin yang dipopulerkan Yura Yunita dinyanyikan Woro Bintang RRI tahun 2009, menghiasi acara pembuka pagelaran wayang inklusi ini. Sedangkan para pemain musik band pengiringnya dari disabilitas KMH.
Penampilan lainnya diantaranya baca puisi dari penyandang disabilitas tuna wicara dengan judul Setitik Air Menyentuh Hati, yang membuat suasana tamu pengunjung acara terenyuh dan terharu. Serta acara penyematan dedikasi pada alm. Gandi Soni Wicaksono, sang aktivis peduli disabilitas, pengasuh KMH dan pencetus berbagai kegiatan disabilitas, termasuk pencetus pagelaran wayang inklusi KMH.
Pagelaran Wayang Inklusi Rama Tambak ini, terbagi dalam empat babak atau segmen. Penampilan utama pagelaran wayang orang inklusi ini, para pemainnya yang dari seniman disabilitas yaitu pemeran tokoh Naradha, Prabu Dasamuka, Hanoman Putih, Rahwana, dan Yuyu Rumpung yang ditugasi Rahwana untuk menghancurkan jembatan kesetaraan yang dibangun Rama, dan pemeran pendukung lainnya kerajaan Alengka.
Sedangkan tokoh Rama yang terus berjuang membangun jembatan kesetaraan dengan tujuan untuk menyeberang ke kerajaan Astina, agar dapat bertemu kekasihnya bernama Shinta sebagai wujud kesetaraan dan kebahagiaan yang pada akhirnya tercapai, dimana kedua tokoh ini diperankan oleh seniman non disabilitas, dan sejumlah pemeran pendukung lainnya.
Sesuai pakem dan alur cerita pewayangan Rama Tambak yang sebenarnya, pagelaran wayang orang inklusi ini juga dikemas dengan pesan-pesan moral tentang kemandirian disabilitas, pemberdayaan perempuan dan anak, serta sedikit adegan parodi, yang membuat para tamu undangan dengan tawa lepas dan sangat menghibur. (din)