Surabaya (prapanca.id) – Kisah hidup tak ada satu pun yang tahu. Bisa saja, tahun ini kita ada di Surabaya, besok sudah di mana. Hal itu juga yang terjadi oleh salah satu alumni Stikosa AWS ini.
Dia adalah Maya Susiyani Mandley, alumni Stikosa AWS tahun 1991 yang saat ini tinggal dan menjadi ibu rumah tangga di New Jersey, Amerika.
Maya, selama kuliah di Stikosa AWS dikenal sebagai mahasiswi yang aktif dan cerdas. Ia sempat tercatat sebagai Pimpinan Redaksi Acta Surya, media mahasiswa di kampus komunikasi tertua di Indonesia Timur ini.
Lalu bagaimana ia berangkat ke Amerika? Pada Prapanca.id, ia pun bercerita. Katanya, semua berawal dari sebuah stasiun radio di Surabaya, tempat bekerjanya sebagai scriptwriter.
Di tengah pekerjaannya, ia kerap membalas email pendengar streaming dari luar negeri, salah satunya dari kota Middletown, New Jersey, Amerika.
“Karena sering berkorespondensi itulah. Pendengar itu menawarkan saya sponsor visa ke Amerika,” jelas perempuan 52 tahun ini.
Di bulan Juni 2001, saat musim panas, Maya mulai menginjakan kaki di negara yang memiliki lima musim tersebut. “Aku di sana tinggal selama satu bulan sebagai turis. Lalu setelah balik ke Indonesia, aku kembali kerja di Mercury,” jabar alumni jurusan Hubungan Masyarakat (Humas) ini.
Namun tak lama setelah itu, karir radionya yang sudah dilakoni sejak lulus dari Stikosa pada tahun 1996 itu terpaksa berakhir.
Lalu dua tahun kemudian, di Juli 2003, Maya memutuskan untuk kembali ke Amerika. Namun kali ini melalui jalur berbeda dari pertama kali ia datang. Yaitu sebagai housekeeper di keluarga Amerika, di kota Secaucus New Jersey.
Seiring berjalannya waktu, ia menikah dengan orang Amerika. Ia pun menjalani peran baru, sebagai ibu rumah tangga. Walau begitu, Maya juga sempat kuliah di Community College, lembaga pendidikan setara D3 di Amerika.
“Aku ambil jurusan bisnis, tujuanku kuliah selain menambah pengetahuan juga buat mengisi waktu karena suami ku juga kerja dan belum punya anak,” ucapnya.
Meski sudah tinggal di Amerika. Namun tiap dua tahun sekali, Maya masih menyempatkan pulang ke Indonesia untuk menemui sang ayah.
“Tapi sejak beliau meninggal tahun 2020 lalu, sekarang kita mudik kalau tidak ada rencana liburan ke tempat lain,” tutupnya. (jel)