Jakarta (prapanca.id) – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan keberadaan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Komitmen ini akan tetap dipegang teguh, terlepas dari apakah LaNyalla terpilih kembali sebagai Ketua DPD RI periode 2024-2029 atau tidak.
Pernyataan ini disampaikan LaNyalla saat menerima kunjungan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/9/2024). Selama lima tahun terakhir, LaNyalla telah berupaya memperjuangkan eksistensi Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Baginya, mempertahankan keberadaan kerajaan-kerajaan ini merupakan kewajiban moral sebagai anak bangsa.
“Saya akan terus berjuang bersama para Raja dan Sultan Nusantara untuk mempertahankan eksistensi kerajaan-kerajaan ini. Saya berharap upaya ini dapat menjadi amal jariyah saya,” ujar LaNyalla, yang pernah menerima gelar Datuk Yang Dipertuan Junjungan Negeri dari 57 Raja dan Sultan Nusantara.
Dewan Kehormatan MAKN, PYM Edward Syah Pernong dari Kerajaan Adat Kepaksian Sekala Brak Pernong Lampung, menyatakan dukungannya agar LaNyalla terpilih kembali sebagai Ketua DPD RI. Edward menilai LaNyalla sebagai pemimpin yang berani dan berintegritas dalam memperjuangkan kepentingan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
“Kami berharap MAKN dan DPD RI dapat terus bersinergi dalam memperjuangkan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pelestarian Adat Kerajaan Nusantara agar segera menjadi Undang-Undang,” tambah Edward.
Sekjen MAKN, YM Dra Yani WSS Kuswodijoyo dari Kesultanan Sumenep, juga menekankan pentingnya RUU tersebut dalam revitalisasi Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, terutama terkait dengan peran aktif pemerintah daerah dalam pelestarian budaya Nusantara.
Pada akhir pertemuan, MAKN dan DPD RI sepakat untuk membuat MoU dan membentuk Tim Pokja Kerajaan yang baru guna memudahkan koordinasi kegiatan di masa depan.
Turut hadir dalam pertemuan ini sejumlah tokoh penting, termasuk Senator asal Lampung Bustami Zainudin, pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy, dan Dosen Fisip UI Dr. Mulyadi. (sas)