Yogyakarta (prapanca.id) – Kebiasaan suka jajan tak selalu berkonotasi buruk. Jika dipoles sedikit dengan kreativitas dan kemauan keras, justru akan mendatangkan berkah dan cuan. Hal ini dialami Lakhsmi Dwiafiati, 60 tahun, pensiunan LPP RRI Jakarta, yang kini tinggal di Yogyakarta.
Dari kegemarannya jajan kroket dan risoles, makanan favoritnya, ia kini punya bisnis kuliner makanan favoritnya tersebut. Dengan merk dagang Eat Yummy, usahanya terbilang cukup laris di kota tempat tinggalnya. Selain dipasarkan melalui kenalan, ia juga aktif memasarkan produknya via media sosial.
Menurut alumni Stikosa AWS angkatan tahun 1983 ini, ketlatenan adalah modal utama dalam memulai usaha. Lakhsmi mengaku sama sekali bukan jago masak dan sebelumnya juga tidak punya hobi memasak. Kesibukannya sebagai karyawan LPP Radio Republik Indonesia tidak memungkinkan untuk berlama-lama di dapur. Namun karena ketelatenan dan motivasi besar agar punya usaha setelah pensiun kelak, maka ia terus mencoba dan mencoba, sampai benar-benar hasil olahannya layak untuk dipasarkan.
Modal ketelatenan pula saat ia diangkat sebagai pegawai negeri di LPP RRI Surabaya. Sejak masih kuliah ia mengikuti program magang di stasiun radio milik pemerintah itu. Tiga tahun kemudian direkrut sebagai pegawai honorer. Beberapa tahun kemudian ia diangkat sebagai pegawai negeri. Resiko sebagai pegawai negeri, harus bersedia di tempatkan dimana saja. Begitulah, tahun 2010 ia dipindahtugaskan ke RRI Pekanbaru. Setelah tiga tahun, dipindah lagi ke RRI Yogyakarta, dan dua tahun jelang masa pensiun ia dimutasi lagi ke Direktorat Pengembangan Usaha RRI Jakarta.
“Saat tugas di Jakarta itulah, setelah puluhan tahun, saya baru bertemu dua orang kakak angkatan di Stikosa AWS yang menjadi pejabat teras” ujarnya.
Dua orang pejabat teras di LPP RRI Pusat yang dimaksud adalah Mohammad Rohanudin, waktu itu Direktur Utama RRI, kini salah satu anggota Dewan Pengawas. Dan Drs. Adi Pramono, M.Si (alm.), Kepala Diklat RRI, kemudian menjadi Kepala RRI Denpasar. Saat kakak angkatannya di Stikosa AWS itu meninggal dunia pada tahun 2022 lalu, Adi Pramono masih berstatus sebagai Kepala RRI Stasiun Denpasar.
Kini Lakshmi fokus mengembangkan usaha kulinernya yang sudah dirintis sejak 2016 bersama anak-anaknya. Jauh-jauh hari ia memang sudah mempersiapkan usaha. Sehingga jika saat pensiun tiba, ia masih punya kesibukan mengisi kegiatan yang bermanfaat dan sekalian mendatangkan cuan. Usaha yang dimulai dari menawarkan dagangan ke handai taulan, kerabat dan beberapa cafe itu sudah mulai berkembang. Bahkan ia sudah mempunyai langganan tetap beberapa cafe di Jogja.
Dengan merk dagang Mama Afi yang merupakan bagian dari Eat Yummy, ia memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi. Produk olahannya juga bervariasi, tidak hanya kroket dan risoles. Antara lain pastel, dimsum, nasi ayam katsu teriyaki, mie aglio katsu, nasi ayam katsu panggang dan brownies. Usaha rumahan yang sudah lama dirintis itu akhirnya memberikan kesejahteraan yang sepadan. (sas)