Surabaya (prapanca.id) – Berawal dari tingginya daftar mahasiswa yang terancam Drop Out (DO) karena permasalahan biaya dan membuat sejumlah mahasiswa belum selesai menuntaskan pendidikan S1nya di Stikosa AWS.
Membuat Sekolah Tinggi yang sejarahnya sudah ada sejak tahun 1964 ini memutar otak menemukan jalan agar mahasiswa yang hanya tinggal skripsi tersebu bisa menyelesaikan tugas akhir dan lulus dengan membuat program Beasiswa Alumni Stikosa AWS
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Ketua Stikosa AWS, Jokhanan Kristiyono jika program tersebut merupakan ide dari akademik yang disambut baik oleh IKA Stikosa sebagai penggalang dana dan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) sebagai sebagai pengelola dana tersebut
” Syarat beasiswa ini harus tuntas satu semester, jadi yang berhak dapat itu mahasiswa yang sudah daftar dan mendapatkan dosen pembimbing yang memiliki kendala biaya,” jelas Jokhanan.
Maka dari itu, Jokhanan berharap jika akan lebih banyak mahasiswa yang bisa menerima beasiswa ini, karena baginya Pendidikan Tinggi itu hak semua orang yang punya tekad untuk terus maju dan berkembang.
“Jangan sampai pernasalahan ekonomi menjadi halangan untuk maju dan Stikosa AWS harus hadir serta bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Tapi itu juga tergantung dengan dana yang terkumpul dari IKA Stikosa yg dikelola YDSF,” urainya.
Berikut panduan pembayaran Donasi Alumni Peduli
- Transfer donasi ke rekening BSI 999 9000 270 a/n Yayasan Dana Sosial Al Falah
- Tambahkan angka 24 di belakang nominal yang akan didonasikan, contoh Rp 500.024
- Konfirmasi transfer donasi ini via www.prapanca.id/alumni-peduli
Adapun Avit Puspitasari, sebagai mahasiswa pertama yang mendapatkan beasiswa alumni ini tak menyangka jika dirinya mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan studinya tersebut.
Lebih lanjut, ia menceritakan jika awalnya Wakil Ketua 1 yang dipegang oleh Ratna Puspitasari menghubunginya dan menjelaskan mengapa dirinya bisa berhasil mendapat beasiswa tersebut, yaitu dinilai dari berhasilnya menyelesaikan beberapa mata kuliah dengan nilai yang bagus hanya hanya tinggal skripsi saja.
Ia pun mengaku dari adanya beasiswa ini, dirinya makin semangat karena ia menyebut biaya tagihan kuliahnya selama ini termasuk berat baginya. Hingga membuatnya fokus kerja dan sampai lupa menuntaskan skripsinya.
“Semenjak dapat beasiswa aku sangat terbantu dan bisa lebih fokus menyelesaikan skripsiku. Karena ini juga kesempatan terakhir bisa dapat gelar sarjana, dan biar kuliahku di awal gak sia-sia karna hanya tinggal skripsi,” ujar Avit angakatan 2017 ini.
Maka dari itu, ia sangat berterimakasih untuk para alumni Stikosa yang sudah membantu dan membuat program ini untuk para pejuang skripsi yang terhambat biaya
“Semoga program ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya agar bisa membantu adik-adik dibawahku atau teman-teman ku yang ingin lulus tapi terhambat biaya juga,” harap Avit. (jel)