Jakarta (prapanca.id) – Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengkritik pengeluaran pemerintah yang dinilainya terlalu besar untuk meningkatkan keindahan kantor-kantor pemerintahan.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara Desak & Sleoet AMIN edisi Ojol dan Buruh yang diikuti secara daring di Jakarta pada Senin (29/1/2024).
Anies menyebut bahwa pemerintah banyak mengeluarkan uang untuk meningkatkan tampilan kantor-kantor pemerintahan dengan membeli barang-barang mahal.
Ia mencontohkan sejumlah gedung pemerintah yang awalnya tampak baik, namun beberapa bulan kemudian mengganti cover kacanya secara keseluruhan.
“Dana yang digunakan untuk meningkatkan keindahan kantor-kantor seharusnya dialokasikan untuk infrastruktur pelayanan kesejahteraan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. Aktivitas-aktivitas tersebutlah yang perlu mendapatkan dukungan infrastruktur,” ujar Anies.
Anies menegaskan bahwa pengeluaran tersebut seharusnya diarahkan pada infrastruktur yang langsung memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama pada kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. Ia menilai pembangunan infrastruktur harus seimbang antara infrastruktur makro dan mikro.
“Pembangunan infrastruktur mikro seperti air ke setiap rumah, saluran gas, dan saluran pembuangan limbah perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat langsung merasakan dampak positifnya,” tambah Anies.
Anies menyoroti kebijakan pembangunan infrastruktur makro, seperti pembangunan Kantor Ibu Kota Nusantara, yang dianggapnya tidak sejalan dengan kebutuhan dasar yang harus diprioritaskan.
Ia menyimpulkan bahwa pembangunan infrastruktur mikro harus menjadi fokus utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung sebelum melakukan pengeluaran pada infrastruktur yang bersifat lebih besar. (agu)