Surabaya (prapanca.id) – Inovasi Klinik Hoax dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur (Jatim) mencuri perhatian dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 yang berlangsung di Hotel Mercure Surabaya.
Program ini dirancang untuk menanggulangi penyebaran hoaks dan menjadi daya tarik utama bagi para kepala daerah yang hadir dari seluruh Indonesia.
Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyatakan bahwa sejumlah daerah tertarik mereplikasi program ini.
“Provinsi seperti Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara, serta enam kabupaten/kota di Jawa Timur, telah mulai menerapkan Klinik Hoax,” jelasnya.
Klinik Hoax: Inovasi Edukatif untuk Tangkal Hoaks
Klinik Hoax merupakan inisiatif interaktif yang bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat, memberikan edukasi tentang bahaya hoaks, serta menyediakan layanan verifikasi informasi.
Program ini juga membuka ruang bagi masyarakat untuk melaporkan hoaks yang ditemukan di media sosial.
Dalam ajang IGA 2024, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian NTB, Dr. Najamuddin Amy, mengapresiasi inovasi tersebut.
“Program ini relevan dengan tantangan di NTB. Kami sangat tertarik mengimplementasikannya agar masyarakat lebih bijak menyaring informasi,” ungkapnya.
Klinik Hoax telah membuktikan dampaknya dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan transparan. Inovasi ini mendapat pengakuan luas karena mampu memberikan solusi konkret di tengah maraknya disinformasi di era digital.
Keberhasilan program ini tidak hanya membuktikan komitmen Diskominfo Jatim terhadap literasi digital, tetapi juga menginspirasi banyak daerah untuk mengikuti jejaknya. Dengan semakin banyaknya wilayah yang tertarik mereplikasi Klinik Hoax, harapannya program ini bisa menciptakan masyarakat yang lebih cerdas bermedia sosial. (anz)