Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan inovasi dan terobosan untuk meningkatkan investasi di kota ini. Hasilnya, investasi di Surabaya pada tahun 2023 mencapai puncak tertinggi dalam lima tahun terakhir, mencapai total Rp 37,57 triliun.
Menurut data dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2023, investasi di Surabaya sebagian besar berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) non-UMK yang mencapai Rp 20,28 triliun, diikuti oleh PMDN UMK sebesar Rp 14,32 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2,97 triliun. “Angka tersebut sudah melampaui target yang kami tetapkan,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di ruang kerjanya pada Selasa (5/3/2024).
Eri Cahyadi optimis bahwa investasi besar yang masuk ke Surabaya akan menggerakkan ekonomi lokal. Dia menyebutkan contoh, seperti hotel-hotel yang membeli sandal atau handuk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya.
Dia juga menambahkan bahwa kehadiran rumah makan dan restoran akan mendorong pertumbuhan industri hidroponik untuk memenuhi kebutuhan sayuran. Bahkan, kebutuhan tenaga kerja atau laundry di rumah sakit bisa dipenuhi oleh warga Surabaya.
Untuk memastikan investasi yang masuk memberikan manfaat bagi warga Surabaya, Eri Cahyadi menekankan bahwa salah satu syarat investasi di kota ini adalah mempekerjakan warga setempat. Meskipun menyadari keterbatasan lahan untuk investasi, dia berencana untuk terus meningkatkan investasi dari sektor barang dan jasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya, Afghani Wardhana, menjelaskan bahwa sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menjadi penyumbang tertinggi investasi di Surabaya. Sektor ini menghasilkan investasi sebesar Rp 5,3 triliun atau 26,14 persen dari total investasi.
Investasi dalam sektor perdagangan, jasa lainnya, dan konstruksi juga mencapai angka yang signifikan. Bahkan, investor asing juga memilih Surabaya sebagai tempat untuk berinvestasi, dengan Singapura menjadi negara terbesar yang menanamkan modal sebesar Rp 1,085 triliun.
Afghani menegaskan bahwa realisasi investasi tahun 2023 mencatat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir, menggambarkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Surabaya. Diharapkan, tren positif ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Surabaya. (mi)