Surabaya, (prapanca.id) – Realisasi investasi di Kota Surabaya pada triwulan III tahun 2023 mencapai angka fantastis sebesar Rp17,230 triliun. Informasi ini diumumkan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/12/2023).
Investasi tersebut terbagi antara Penanaman Modal Asing (PMA) Non-Usaha Mikro Kecil (UMK) sebesar Rp2,525 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Non-UMK sebesar Rp14,705 triliun. Wali Kota Eri menyebutkan bahwa Surabaya menjadi yang terbesar dalam realisasi PMDN di Jawa Timur, mengalahkan Gresik setelah proyek Smelter dimasukkan. PMA mencapai sekitar Rp2 triliun, sedangkan PMDN mencapai sekitar Rp14 triliun.
Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Surabaya, realisasi PMA di Kota Pahlawan berasal dari 521 proyek. Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar PMA dengan nilai investasi mencapai Rp1,171 triliun.
Realisasi PMA terbesar kedua berasal dari sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai investasi Rp599 miliar, diikuti oleh sektor bidang usaha lainnya dengan nilai investasi Rp327 miliar.
Sementara itu, realisasi PMDN di Kota Surabaya hingga triwulan III berasal dari 4.703 proyek. Sektor bidang usaha lainnya menjadi penyumbang terbesar PMDN dengan nilai investasi mencapai Rp4,659 triliun. PMDN terbesar kedua adalah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai investasi Rp4,223 triliun, diikuti oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp2,539 triliun.
Wali Kota Eri menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian besar ini dan mengungkapkan apresiasi dari kementerian terkait investasi di Kota Surabaya. Ia menekankan komitmen Pemerintah Kota untuk terus meningkatkan realisasi investasi dengan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam proses perizinan.
“Izin harus cepat, pasti, dan tanpa banyak syarat. Kami akan mengubah sistem perizinan pada tahun 2024 untuk memberikan kemudahan lebih lanjut, dengan pengurusan perizinan yang digabung menjadi satu di DPMPTSP Surabaya,” ungkap Eri. Ia berharap langkah ini akan semakin mendorong investasi di Surabaya dan memberikan kepastian kepada para investor.(mi)