Vientiane (prapanca.id) – Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), turut serta dalam rangkaian kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 yang dimulai dengan The 59th ASEAN NTO’s Meeting. Pertemuan ini bertujuan membahas rencana strategis pengembangan pariwisata di ASEAN dan inisiatif lainnya.
Dalam ATF 2024, Indonesia menyampaikan laporan-laporan kegiatan dan program yang telah dilakukan sebelumnya, terutama selama Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu, seperti yang diungkapkan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Paham, atau yang akrab dipanggil Diah, saat NTO’s meeting ATF 2024 di Landmark Mekong Riverside, Laos, Selasa (23/1).
Diah menjelaskan bahwa ASEAN NTO’s Meeting membahas implementasi ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) 2016-2025, dengan fokus pada empat komite utama: ASEAN Tourism Committee Meeting (ATCC), ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee (ATPMC), ASEAN Sustainable and Inclusive Tourism Development Committee (ASITDC), dan ASEAN Tourism Resourcing, Monitoring and Evaluation Committee (ATRMEC). Selain itu, dibahas juga kerjasama sub regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-the Philippines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA), yang sejalan dengan kerja sama ASEAN.
Berkaitan dengan Strategic Plan 2025 and Beyond, Indonesia berusaha memberikan masukan mengenai nilai-nilai Blue, Green, and Circular Economy yang diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di ASEAN dan global.
“Kita harus memposisikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas yang diakui secara global, dengan nilai-nilai utama seperti keberlanjutan dan inklusivitas. Dengan menganut nilai-nilai ini, Indonesia yakin bahwa hal ini sejalan dengan tujuan ASEAN Tourism Strategic Plan (ASTP), yang memandang ASEAN sebagai tujuan wisata berkualitas dan berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial-ekonomi komunitas ASEAN,” ujar Diah.
Dalam ATF 2024, Indonesia menyampaikan dua agenda utama, yaitu Indonesia Tourism Investment Forum 2024 dan menjadi tuan rumah acara the UNWTO Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific tahun ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga menyatakan niatnya untuk hadir langsung dalam event tahunan pariwisata terbesar di kawasan ASEAN tersebut.
“Keikutsertaan Indonesia dalam ATF 2024 sebagai upaya memperkuat kolaborasi dengan negara anggota ASEAN dan negara mitra untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor pariwisata. Indonesia akan mengambil peran dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ASEAN,” kata Sandiaga.
Tema ATF 2024 adalah “Quality and Responsible Tourism – Sustaining ASEAN Future”. Rangkaian acara ini mencakup pertemuan para delegasi negara di level Menteri maupun NTO (National Tourism Organisation), serta negara mitra seperti ASEAN Plus Three, ASEAN-India, ASEAN-Rusia. Selain itu, acara ini juga mencakup peluncuran Visit Laos 2024 dan Travex (Travel Exchange) 2024, forum bisnis bagi pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN.
Selain “The 59th ASEAN NTO’s Meeting,” terdapat pertemuan lainnya seperti the 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM), the 44th ASEAN Plus Three NTOs Meeting, the 23rd Meeting of ASEAN Tourism Minister Plus Three, the 31st ASEAN-India Tourism Working Group Meeting, the 11th Meeting of ASEAN-India Tourism Ministers, the 14th ASEAN-Russian Federation Tourism Consultation Meeting, dan the 3rd Meeting of ASEAN-Russian Federation Tourism Ministers.
Dalam kunjungannya, Deputi Diah didampingi oleh Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Yulia, dan Kepala Biro Komunikasi, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.(mi)