Surabaya (prapanca.id) – Kota Surabaya terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya menunjukkan bahwa selama periode 2020-2023, IPM kota tersebut rata-rata meningkat sekitar 0,49 persen setiap tahunnya.
Wali Kota Surabay, Eri Cahyadi, mengungkapkan kegembiraannya, “Alhamdulillah, IPM kita terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, IPM berada di angka 82,31, kemudian pada tahun 2022 mencapai 82,74. Puncaknya, di tahun 2023, IPM Surabaya mencapai 83,99.”paparnya.
Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa peningkatan IPM Surabaya di tahun 2023 meliputi berbagai dimensi, termasuk umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Selain itu, pertumbuhan IPM Surabaya di tahun tersebut mengalami percepatan yang menggembirakan. Semua dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama pengetahuan dan standar hidup layak.
Dalam dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan hidup hingga 75,82 tahun, meningkat sebesar 0,20 tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun mengalami peningkatan 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 14,83 menjadi 14,85 tahun. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas juga meningkat 0,19 tahun, dari 10,51 tahun menjadi 10,70 tahun pada tahun 2023.
Di dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan), terjadi peningkatan sebesar Rp 632 ribu atau 3,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Wali Kota Eri menjelaskan, “Jadi, secara keseluruhan, dari berbagai aspek kita meningkat karena selama ini kita terus melakukan berbagai pekerjaan, termasuk Program Padat Karya dan program lainnya.” jelas Eri Cahyadi.
Peningkatan IPM ini mendapatkan apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya.Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menyampaikan selamat kepada Wali Kota Eri dan jajaran Pemkot Surabaya atas pencapaian tersebut. Menurutnya, ini adalah hasil dari kegigihan dalam melaksanakan perencanaan yang sudah disusun oleh Wali Kota Eri sebagai pemimpin di Surabaya.
“Semoga ini menjadi pendorong semangat seluruh pegawai Pemkot Surabaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tegas Arif Fathoni.
Selain itu, Arif menyoroti perbedaan signifikan dalam pendekatan kepemimpinan Wali Kota Eri dibandingkan dengan pendahulunya. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri, penanganan berbagai persoalan kota dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga ego sektoral OPD dapat diminimalkan dengan sendirinya.
“Sebagai contoh, penanganan stunting di Surabaya yang dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir,” pungkasnya. (mi)