Surabaya (prapanca.id) – Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur telah berpartisipasi dalam Lokalatih Bidang Kehumasan Nasional yang diadakan oleh PMI Pusat di Kota Palembang pada tanggal 17-18 Januari 2024.
Menurut rilis PMI Jatim pada Jumat (19/1/2024), tujuan dari lokalatih ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan kapasitas Staf Kehumasan dalam mendukung program Coastal Climate Heat & Action Project (COCHAP). Program ini bertujuan mengurangi risiko panas di beberapa kota, terutama Medan dan Surabaya, dengan dukungan dari Palang Merah Amerika Serikat. Lokalatih ini diikuti oleh provinsi-provinsi seperti Jawa Timur, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Aceh, Kota Surabaya, dan Kota Medan.
Muchrizal Haris Ritonga, Country Program Manager American Red Cross – Indonesia Delegation, menyatakan bahwa komunikasi memiliki kekuatan yang sangat penting, terutama bagi Humas PMI. Humas dianggap sebagai ujung tombak suatu organisasi dan memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi. Ia juga menggarisbawahi potensi penghasilan dari media sosial yang dikelola PMI, dengan memberikan contoh Atta Halilintar yang mampu menghasilkan miliaran rupiah melalui media sosialnya.
Program Coastal Climate Heat & Action Project merupakan inisiatif untuk mengurangi risiko panas di beberapa kota, khususnya Medan dan Surabaya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko panas dan dampaknya, dengan durasi pelaksanaan hingga 2.5 tahun ke depan.
“Dengan adanya lokalatih ini, saya berharap para humas dapat menjadi promotor komunikasi yang efektif, menentukan saluran komunikasi yang tepat, dan memahami konten yang layak untuk dipublikasikan,” ujar Muchrizal Haris dalam presentasinya.
Meskipun demikian, Haris menegaskan bahwa informasi yang dibagikan ke media sosial adalah tanggung jawab PMI, sehingga perlu berhati-hati dalam memberikan informasi kepada publik. Ia juga menyoroti keterbatasan penggunaan kamera SLR dalam konteks media sosial yang kurang praktis dan menekankan penggunaan smartphone untuk memudahkan unggah-mengunggah konten.
Ketua Bidang Komunikasi PMI Pusat, Niniek Kun Nuryatie, menyatakan bahwa public relation (PR) memainkan peran penting dalam membangun relasi yang tidak hanya mencakup kepercayaan masyarakat pada organisasi, tetapi juga memerlukan keahlian khusus. “Peran humas sangat krusial karena dapat menyampaikan konten akuntabilitas pada masyarakat melalui berbagai bentuk seperti foto dan podcast yang memperlihatkan transparansi,” kata Niniek. (agu)