Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang), kembali menggelar Lomba Inovasi Surabaya (Inovboyo) 2024. Lomba ini memberikan peluang kepada seluruh masyarakat dan internal pemerintah kota untuk berkontribusi dalam pembangunan Surabaya.
Irvan Wahyudrajad, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, menyatakan bahwa tujuan dari lomba ini adalah mendorong inovasi di kalangan masyarakat dan perangkat daerah (PD) Surabaya. Lomba ini juga bertujuan untuk menciptakan semangat kompetisi di bidang inovasi, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat serta menjadikan Surabaya sebagai barometer inovasi di Indonesia.
Ia mengajak seluruh masyarakat dan PD untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan ide dan inovasi dalam pembangunan kota. “Inovasi tidak harus berupa aplikasi baru, tetapi dapat berupa solusi untuk menyelesaikan masalah masyarakat dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih solutif. Inovasi bukan hanya sebatas aplikasi, karena sudah terlalu banyak aplikasi,” ujar Irvan,Sabtu (20/1).
Lomba Inovboyo 2024 memiliki tiga kategori, yaitu inovasi teknologi berbasis website, mobile apps, big data, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Virtual Reality (VR). Kategori kedua mencakup Inovasi dan invensi di bidang ekonomi, sedangkan kategori ketiga adalah Inovasi dan invensi teknologi non-ekonomi.
Irvan menjelaskan bahwa kriteria perlombaan Inovboyo 2024 harus mencakup pembaruan pada seluruh atau sebagian unsur inovasi. Inovasi yang diperlombakan juga harus memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat tanpa menimbulkan beban atau pembatasan yang tidak sesuai.
“Harus relevan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemkot Surabaya dan harus dapat direplikasi,” tambah Irvan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berharap inovasi-inovasi baru yang dihasilkan melalui lomba ini dapat diterapkan dalam berbagai program pemerintah kota, mulai dari penanganan lingkungan, sistem Penerangan Jalan Umum (PJU), pendidikan, penanganan banjir, hingga digitalisasi.
“Contohnya, terkait PJU, agar dapat diatasi dengan lebih cepat ketika mati, melalui sistem inovatif. Jadi, bergantung pada masyarakat, inovasi harus menyelesaikan masalah yang muncul di masyarakat, khususnya di Kota Surabaya,” ungkapnya.
Setelah inovasi dikumpulkan melalui Lomba Inovboyo 2024, tim juri yang terdiri dari akademisi perguruan tinggi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI akan melakukan seleksi. Enam pemenang inovasi terbaik akan dipilih dan diberikan uang pembinaan, trofi, dan piagam dari Wali Kota Surabaya.
Bagi yang berminat berpartisipasi, pendaftaran dapat dilakukan mulai bulan Januari 2024 melalui website resmi inovasi.surabaya.go.id. Lomba Inovboyo sebelumnya telah meraih penghargaan sebagai peserta terbanyak dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2022. (mi)