Malang (prapanca.id) – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang tengah mempersiapkan langkah antisipasi menyambut momen Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang digelar di Hotel Shalimar pada Senin (25/3/2024).
Dalam pertemuan tersebut, FLLAJ membahas strategi untuk menghadapi peningkatan volume kendaraan, potensi kemacetan di beberapa titik, risiko kecelakaan lalu lintas, serta memastikan ketersediaan armada mudik yang memadai.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, mengungkapkan bahwa proyeksi jumlah arus kendaraan mudik yang masuk Kota Malang diprediksi akan mengalami peningkatan. “Kota Malang menjadi tujuan tidak hanya bagi mereka yang mudik untuk Lebaran, tetapi juga untuk wisata,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan tersebut, Wahyu menyebutkan perlunya sinergi antarinstansi terkait dan sejumlah langkah strategis yang akan diambil. Langkah-langkah tersebut meliputi penempatan pos pelayanan dan pengamanan Lebaran, pelaksanaan mudik gratis, penanganan titik rawan kemacetan, serta antisipasi kebencanaan dan situasi darurat lainnya.
Adapun proyeksi jumlah arus kendaraan mudik tahun 2024 untuk kendaraan roda 4 yang masuk ke Kota Malang dari berbagai arah pada hari biasa sekitar 16 ribu kendaraan.
Dari hasil rakor, rencana penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2024 di Provinsi Jawa Timur menunjukkan peningkatan sebesar 16,2% dalam pergerakan masyarakat di Jawa Timur.
Diperkirakan jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Malang per hari pada masa Lebaran sekitar 19 ribu kendaraan. Sementara untuk kendaraan roda dua, diperkirakan sekitar 40 ribu kendaraan yang masuk ke Kota Malang per hari pada masa Lebaran.
“Sebelum Hari Raya, perbaikan jalan berlubang juga akan diselesaikan untuk memperlancar arus lalu lintas. Penguatan koordinasi dan sinergi dengan wilayah di Malang Raya terus dilakukan, diharapkan situasi dan kondisi saat Idulfitri bisa terkendali, aman, dan kondusif,” harap Wahyu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyampaikan langkah tindak lanjut rencana pemantauan Angkutan Lebaran 2024.
Langkah-langkah tersebut antara lain penempatan personel pada pos pelayanan terpadu, pembatasan kendaraan barang dan penumpang agar tidak masuk ke jalan kota, rekayasa lalu lintas, koordinasi dengan instansi terkait, serta penyiapan jalur alternatif apabila terjadi kepadatan volume kendaraan.
“Pemkot Malang juga menyelenggarakan mudik gratis 2024 untuk meminimalisir angka kecelakaan bagi kendaraan roda dua dan mengurangi kemacetan, sehingga tercipta pelaksanaan mudik yang aman, nyaman, teratur, tertib, serta keselamatan penyelenggaraan angkutan Lebaran. Pelaksanaan pemberangkatan mudik gratis ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 April mendatang,” ungkap Widjaja.
Dalam program mudik gratis ini, Pemkot menyediakan sepuluh bus dengan total 450 kursi yang melintasi sepuluh rute. Kuota pendaftaran telah penuh sejak dibuka pada 18 hingga 22 Maret 2024.
Melalui kerjasama dengan Polresta Malang Kota, program ini juga menambah tiga unit bus dengan kapasitas total 150 orang yang telah terisi penuh. Selain untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, program mudik gratis ini juga menjadi salah satu upaya intervensi pengendalian inflasi.
“Terkait cuti bersama Hari Raya Idulfitri pada 5 April hingga 15 April 2024, pergerakan mobilitas semakin panjang sehingga dibutuhkan persiapan. Kota Malang sebagai lokasi strategis, baik menjadi kota tujuan maupun dilintasi, perlu melakukan rekayasa lalu lintas. Kami juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan keamanan lingkungan agar liburan dapat dinikmati dengan nyaman, tertib, aman, dan selamat,” tambahnya. (sas)