Jakarta (prapanca.id) – PT Pertamina (Persero) terus berupaya mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan memberikan bantuan hibah teknologi senilai total Rp690 juta kepada 28 UMKM. Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas UMKM agar dapat bersaing secara global.
Hibah teknologi ini, yang telah didistribusikan sejak akhir tahun 2023, diberikan kepada para Champion UMK Academy Pertamina tahun 2023 serta 10 besar peserta Pertapreneur Aggregator. Alat-alat bermanfaat seperti mesin jahit, mesin potong, mesin diesel, mesin cetak pelet, alat pengolah makanan, penggiling kopi, dan peralatan produksi lainnya telah disalurkan kepada para penerima hibah.
Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, menyatakan pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional. Dukungan yang diberikan oleh Pertamina diharapkan dapat merangsang pertumbuhan UMKM serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Komitmen Pertamina untuk mendukung UMKM tercermin melalui berbagai program pelatihan, pameran, dan bantuan alat teknologi. Hal ini bertujuan agar UMKM dapat menghasilkan produk dengan daya saing tinggi, membuka peluang ekspor, dan berkontribusi pada perekonomian yang inklusif,” ujar Fadjar.
Dia menambahkan bahwa program UMK Academy merupakan langkah konkret Pertamina dalam meningkatkan kualitas UMKM. Para peserta program ini menerima beragam pembinaan yang mencakup empat kurikulum pengembangan: Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Program berlangsung selama 5-6 bulan, dengan seleksi lanjutan untuk menentukan UMK Champion dan UMK Aggregator.
Salah satu penerima hibah, Sriyati, pemilik Padma Bakery, menyambut baik bantuan alat masak yang diberikan, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri yang meningkatkan pesanan kue keringnya.
Nindita Nareswari, pemilik Dapur S’Best yang meraih peringkat kedua dalam kategori Go Global, mengungkapkan bahwa dia lebih disiplin dalam menjalankan rencana bisnis setelah mengikuti program UMK Academy. Dia juga berencana untuk mendapatkan sertifikasi HACCP untuk ekspansi bisnisnya ke Taiwan dan Tiongkok.
Dukungan Pertamina kepada UMKM tidak berhenti di sini. Fadjar menegaskan bahwa Pertamina akan terus membuka program-program serupa untuk mendukung UMKM yang berpotensi.
“Dalam waktu dekat, kami akan membuka pendaftaran untuk UMK Academy 2024, di mana hibah teknologi akan menjadi salah satu manfaatnya bagi para penerima. Kami berharap semakin banyak UMKM yang dapat ‘naik kelas’ dan berkembang secara global,” tambahnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transisi energi, Pertamina juga berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs.(mi)