Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Program Permakanan pada Kamis (4/1). Setiap bulan, warga penerima manfaat mendapatkan Rp. 200 ribu dari program ini.
Anna Fajriatin, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, mengungkapkan, implementasi program yang mulai dilakukan di Kecamatan Pabean Cantian ini menjadi pengganti Program Permakanan tahun 2023 yang disalurkan dalam bentuk tunai.
“Pada tahap awal, BLT permakanan telah disalurkan kepada 109 warga penerima di Kecamatan Pabean Cantian. Penyaluran selanjutnya akan dilakukan secara bertahap oleh masing-masing kecamatan,” ujar Anna saat melakukan peninjauan di Kantor Kecamatan Pabean Cantian Surabaya.
Anna menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Bank Jatim untuk penyaluran BLT. Penjadwalan penyaluran dilakukan secara bertahap oleh masing-masing kecamatan, dan daftar penerima BLT permakanan mencakup warga yang terdaftar sebagai keluarga miskin oleh Pemkot Surabaya.
“Penerima BLT permakanan tidak boleh menerima bantuan sosial ganda, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dari Kementerian Sosial,” tambah Anna.
Anna juga menjelaskan bahwa total penerima BLT permakanan di Surabaya untuk tahun 2024 mencapai 8.310 warga. Angka tersebut terdiri dari 1.045 penerima program permakanan triwulan IV tahun 2023 dan sisanya merupakan hasil dari pembaruan data.
“Peningkatan data sebanyak 7.265 merupakan hasil dari usulan dalam rapat bersama RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK),” ungkap Anna.
Anna menegaskan bahwa proses pengambilan BLT permakanan cukup mudah. Warga hanya perlu datang ke Kantor Kecamatan dengan membawa KTP. Penerima bansos akan mendapatkan undangan jadwal pengambilan dari kecamatan atau kelurahan setempat.
“Pak Wali Kota Eri Cahyadi ingin mempermudah warga, jadi cukup dengan KTP. Petugas akan melakukan verifikasi menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Untuk warga yang sakit, seperti lansia, kami akan melakukan jemput bola,” jelas Anna.
Heni Susiana, salah satu penerima BLT permakanan dari Kecamatan Pabean Cantian Surabaya, mengungkapkan lebih menyukai bantuan berupa uang tunai karena memungkinkannya untuk membeli bahan makanan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan selera masakannya.
“Saya dapat uang tunai Rp200 ribu, baru pertama kali ini (dapat BLT). Kalau ini (bantuan langsung tunai), kita bisa beli bahan makanan sendiri, dimasak sendiri. Kalau dikasih makanan kadang-kadang tidak cocok sama masakannya,” ujar Heni. (mi)