Surabaya (prapanca.id) – Upaya pencegahan banjir terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan membangun tanggul di dua lokasi strategis, yaitu Jalan Pakal Madya dan Jalan Tengger Raya, Benowo. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas risiko banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
Tim dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, dengan melibatkan puluhan anggota Satuan Tugas (Satgas), telah dikerahkan untuk pelaksanaan pembangunan tanggul di dua titik tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa pembangunan tanggul dilakukan secara intensif. Di Jalan Pakal Madya, proses konstruksi dimulai dengan pemasangan sandbag atau karung pasir sebelum akhirnya dipasang dinding tanggul permanen.
“Dalam proyek di Pakal Madya, kami memasang sandbag dengan tinggi mencapai 1 meter. Sandbag ini berfungsi sebagai penghalang sementara sebelum pemasangan dinding tanggul permanen,” kata Wali Kota Eri saat melakukan peninjauan di lokasi pembangunan tanggul di Pakal Madya, Surabaya, Selasa (20/3/2024).
Lebih lanjut, Eri menjelaskan bahwa fondasi tanggul harus diperkuat agar dapat menahan tekanan air dengan baik. Namun, untuk mengantisipasi dampak hujan yang berpotensi menyebabkan banjir, pemasangan sandbag dianggap sebagai langkah pengaman sementara.
“Pembangunan dinding tanggul memerlukan fondasi yang kuat. Namun, untuk mengatasi potensi hujan yang dapat menyebabkan banjir, kami terlebih dahulu memasang sandbag sebagai langkah antisipatif,” ungkapnya.
Sementara itu, di Jalan Tengger Raya, Benowo, proses pembangunan tanggul dapat dilakukan dengan lebih cepat karena fondasi sudah tersedia. Tanggul yang terbuat dari batu kuwung dengan tinggi sekitar 1 meter sudah mulai terpasang di lokasi tersebut.
“Pada proyek di Jalan Tengger Raya, kita bisa langsung memasang dinding tanggul karena fondasinya sudah siap. Hal ini memungkinkan penanganan aliran air dari Gresik dapat dilakukan secara efektif,” jelasnya.
Wali Kota Eri berharap bahwa dengan adanya pembangunan tanggul ini, warga di dua lokasi tersebut akan terhindar dari risiko banjir yang telah menghantui selama bertahun-tahun. Selain itu, dia juga mengimbau warga untuk aktif melaporkan potensi genangan air saat musim hujan.
“Saya mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi dengan memberikan laporan terkait potensi banjir melalui WAG Forkom (WhatsApp Grup Forum Komunikasi). Melalui partisipasi aktif ini, kita bisa lebih cepat menangani dampak banjir,” pesannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa selain pembangunan tanggul, peninggian jalan juga akan dilakukan di Jalan Tengger Raya, Benowo. Rencananya, jalan tersebut akan ditinggikan sekitar 30-50 centimeter dengan panjang mencapai 500 meter.
“Setelah tanggul selesai dibangun, kami akan melanjutkan dengan peninggian jalan sekitar 30-50 centimeter. Proyek peninggian jalan ini akan dilakukan mulai dari Jembatan Tengger Raya (Perbatasan Benowo) hingga ke arah Jalan Kandangan, dengan total panjang sekitar 500 meter,” ungkap Syamsul.
Pihak terkait menargetkan bahwa pembangunan tanggul dan peninggian jalan di Jalan Tengger Raya, Benowo, dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan. “Kami memiliki target agar semua pekerjaan, baik pembangunan tanggul maupun peninggian jalan, dapat selesai dalam waktu satu bulan,” tandasnya. (mi)