Surabaya (prapanca.id) – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) mengadakan Festival Komunikasi Ramadhan selama dua hari pada Senin dan Selasa (1-2/4/2024) di ruang Multi Media.
Acara ini diawali dengan Workshop Jurnalistik tentang “In-depth Reporting dan Investigasi” yang menghadirkan dua narasumber senior jurnalis, yaitu Noor Arief Kuswandi, Senior Editor Harian Disway, dan Kukuh Setyo Wibowo, Jurnalis TEMPO, keduanya merupakan alumni Stikosa AWS.
Noor Arief, yang merupakan spesialis peliputan investigasi, mengungkapkan bahwa profesi jurnalis seringkali memiliki risiko tinggi, terutama bagi jurnalis yang melakukan liputan investigasi. Meskipun beresiko tinggi, menurut Noor Arief, tidak ada berita yang seharga nyawa. Setiap jurnalis harus bertanggung jawab atas keselamatan dirinya saat bekerja.
Noor Arief menjelaskan bahwa sebagai wartawan investigasi, ia sering meliput kasus kejahatan, prostitusi, peredaran narkoba, hingga korupsi. Ia menekankan pentingnya menyajikan berita secara faktual tanpa menyisipkan opini pribadi dari wartawan.
Kukuh, sebagai narasumber kedua, menjelaskan bahwa In-depth Reporting adalah jenis liputan yang mendalam untuk memahami kejadian secara menyeluruh, termasuk latar belakang peristiwa. Dalam In-depth Reporting, penentuan sudut pandang dalam pengumpulan data sangat penting agar informasi yang disampaikan tidak bias.
Kukuh menekankan bahwa pengumpulan data di lapangan adalah hal yang penting bagi seorang jurnalis. Ia juga menyebutkan bahwa jurnalistik investigasi merupakan pengembangan dari In-depth Reporting, yang melibatkan tim peliput khusus dengan perencanaan yang matang.
Workshop ini diikuti oleh pelajar SMA, SMK, mahasiswa Stikosa AWS, dan perguruan tinggi lain di Surabaya. Festival Komunikasi Ramadhan ini adalah kerjasama antara Stikosa AWS dengan IKA Alumni Stikosa AWS. (sas)