Jakarta (prapanca.id) – Desa Ulubelu, di Kabupaten Tanggamus, Lampung, adalah teladan nyata sebuah kawasan yang mampu memanfaatkan tiga jenis energi terbarukan. Tenaga surya, air dan panas bumi atau geothermal adalah kekuatan energi yang dimanfaatkan masyarakat di daerah ini.
Infrastruktur energi berkelankutan tersebut adalah bagiah dari proyek Pertamina New & Renewable Energy(Pertamina NRE) yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan itu.
PLTS di Ulubelu menjadi simbol perubahan signifikan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia. Dalam langkah awal ini, PLTS digunakan di green house kebun melon hidroponik yang dikelola oleh kelompok pemuda tani yang dipimpin oleh Edi (26), warga asli Ulubelu.
Pemanfaatan PLTS telah memberikan kontribusi dalam proses transisi energi di Indonesia. Melalui inisiatif ini, perkebunan hidroponik buah yang dikelola oleh Edi dan rekannya telah menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar untuk menerapkan energi terbarukan. Hal ini juga mengubah paradigma masyarakat setempat, termasuk Edi, terhadap pentingnya memanfaatkan energi terbarukan untuk masa depan yang lebih baik.
PLTS ini memberikan akses listrik yang lebih berkelanjutan bagi perkebunan hidroponik dan desa sekitarnya. Hal ini merupakan bagian dari upaya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, anak perusahaan Pertamina NRE, dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan.
“Sejak PLTS dioperasikan, kami merasakan dampak positifnya. Selain mengurangi biaya listrik sebanyak Rp 200 ribu per bulan, kami juga lebih efisien dalam penggunaan energi,” ujar Edi, pemimpin kelompok pemuda tani tersebut.
Wilayah Ulubelu telah menjadi fokus pengembangan geothermal oleh PGE sejak tahun 2011. Saat ini, dengan kapasitas terpasang sebesar 4×55 MW, Ulubelu telah berhasil menyuplai 25% kebutuhan listrik Provinsi Lampung. Selain itu, geothermal telah memberikan kontribusi dalam pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan.
Selain PLTS, inovasi lainnya dalam pemanfaatan energi terbarukan juga hadir dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Air Abang, Kecamatan Ulubelu. PLTMH ini telah memberikan dampak signifikan dalam penyediaan listrik bagi desa yang sebelumnya tidak teraliri listrik sama sekali.
“Komitmen kami terhadap keberlanjutan energi tercermin dalam berbagai inisiatif ini. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mewujudkan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” jelas Dicky Septriadi, Corporate Secretary Pertamina NRE.
Ulubelu terus menunjukkan perkembangan sebagai “Negeri Tiga Energi”, dengan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, badan usaha, dan masyarakat setempat. Pemanfaatan geothermal, surya, dan energi air merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkuat ketahanan energi wilayah tersebut.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari Pertamina dalam mengembangkan daerah kami. Semoga Ulubelu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pemanfaatan energi terbarukan,” ungkap Mahidin, Camat Ulubelu.
Inovasi yang dilakukan oleh Pertamina di sekitar wilayah operasionalnya juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan manfaat energi terbarukan kepada masyarakat, sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mendukung target net zero emission (NZE) pemerintah pada 2060.(mi)