Jakarta (prapanca.id) – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, mengusulkan pembentukan tim khusus di DPR RI yang fokus membahas permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga beras di Indonesia. Usulan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-13 Pembukaan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2023-2024.
Aria Bima menyatakan kekhawatiran terkait ketersediaan beras, khususnya beras medium, dan apakah harganya terjangkau oleh masyarakat. Ia mengajukan ide pembentukan tim khusus sebagai langkah konkret untuk menanggapi fenomena kelangkaan dan kenaikan harga beras.
“Saya mengusulkan DPR membuat tim khusus untuk masalah perberasan nasional ini. Walaupun, informasi-informasi dari pemerintah ketersediaan (beras) itu ada tetapi apakah mencukupi dan harganya terjangkau oleh masyarakat khususnya beras medium,” ujar Aria Bima.
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini mendesak DPR untuk segera menunjukkan sikap terkait isu ini dan mencegah potensi krisis pangan yang dapat berdampak pada krisis sosial dan politik, terutama menjelang situasi pasca pemilu yang masih belum sepenuhnya teratasi.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyambut usulan tersebut, tetapi ia menyarankan agar memanfaatkan kerja Komisi IV yang sudah ada untuk turun ke lapangan dan berkoordinasi langsung dengan pemerintah. Dasco berpendapat bahwa pembentukan tim khusus membutuhkan waktu yang terlalu lama, terutama mengingat Ramadan dan Idulfitri sudah dekat.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menjelaskan bahwa defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton dipengaruhi oleh dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024. Pemerintah merespons dengan mengeluarkan izin impor beras sejumlah 1,6 juta ton untuk meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang awalnya ditetapkan sebesar 2 juta ton. (agu)