Surabaya (prapanca.id) – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, menghadiri Leadership Update Forum seri ke-2 tahun 2024 bertema “Cyber Security Care” di Gedung BPSDM Jatim. Bobby menekankan pentingnya rutin melakukan backup data untuk mengantisipasi serangan siber.
Bobby mencontohkan insiden serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mengganggu pemerintahan karena tidak adanya backup data. “Saya himbau agar kita harus menyiapkan backup data. Ketika terjadi serangan pada server, kita ada backup datanya,” ujar Bobby.
Bobby juga menjelaskan bahwa di Jatim, proses backup data selalu dilakukan, bahkan saat dirinya menjabat sebagai Kepala BPKAD. “Selama di BPKAD, SIPD itu saya minta untuk dibackup di server yang lain,” katanya.
Jatim menjadi target utama serangan siber, dengan 3.564.737 serangan berhasil ditangkal pada 2023 dan 1.536.550 serangan hingga Juni 2024. Perangkat keamanan di data center Jatim juga menangkal 18.407 serangan malware pada 2023 dan 9.163 serangan pada 2024. “Jadi sebetulnya untuk serangan siber di Jatim bukan hal yang baru. Dan kita bisa mengatasi itu semua, karena ada backup datanya,” tambah Bobby.
Selain backup data, Bobby menekankan pentingnya firewall yang diperbarui secara berkala untuk melindungi dari virus malware. “Jadi harus diupgrade firewall kita secara berkala. Bisa 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali,” ucapnya.
Bobby juga meminta seluruh Perangkat Daerah se-Jatim untuk menjaga kerahasiaan password aplikasi pemerintahan dan menggantinya secara berkala. “Passwordnya juga harus secara berkala diganti. Dan saya minta agar dijaga kerahasiaannya,” tutupnya.
Komjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengapresiasi kesadaran Pemprov Jatim akan pentingnya keamanan siber. BSSN telah bekerjasama dengan Pemprov Jatim dalam pelatihan teknis dan sertifikasi keamanan siber. “Kami dari BSSN mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pemerintah Jatim. Dan kami mendukung penuh program pelatihan ini,” katanya.
BSSN mencatat sekitar 9 juta anomali trafik internet dan 2 juta aktivitas malware sejak Januari hingga Juli 2024, dengan lebih dari 100 ribu di antaranya adalah ransomware. “Ransomware ini yang menyerang PDNS Surabaya. Dan hingga saat ini kita terus berupaya untuk memperbaiki dan membackup data yang ada,” ujar Putu.
Indeks keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Jatim mencatat poin yang sangat baik yaitu 3,62. “Jatim indeks keamanan SPBE-nya sangat baik. Ini tentu karena kesadaran keamanan dari pimpinannya. Saya harapkan ini tetap dijaga dan dipertahankan,” tutupnya. (agu)