Surabaya (prapanca.id) – BigBox, sebuah produk dari Leap-Telkom Digital (Leap), turut serta dalam membangun manajemen data analitik secara end-to-end di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Solusi yang diberikan oleh BigBox telah membantu BPOM dalam mendokumentasikan proyek-proyek pekerjaannya secara efisien. BigBox juga meningkatkan pemantauan media sosial, memungkinkan BPOM untuk dengan mudah mengawasi obat dan makanan yang beredar di media sosial.
Telkom meyakini bahwa data merupakan aset berharga yang dapat memberikan wawasan mendalam, menyelesaikan permasalahan, dan menciptakan nilai nyata bagi bisnis dan organisasi. “Dengan BigBox, kami mengundang banyak perusahaan dan instansi untuk menjelajahi potensi penuh dari data yang dimiliki, memberikan keunggulan kompetitif melalui pengambilan keputusan yang cerdas, dan inovasi berbasis data,” kata EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, Rabu (10/1/2024).
Sebelum menggunakan BigBox, BPOM sering mengalami kendala ketika membutuhkan dashboard yang menggabungkan beberapa sumber data. Dengan adanya BigBox, seluruh data BPOM dari 44 sumber data dan aplikasi dapat dikelola dengan lebih mudah, karena semua proyek terdokumentasi secara rapi dalam satu sumber.
Fitur Social Media Analytics yang dimiliki BigBox memungkinkan BPOM untuk dengan cepat dan mudah memantau produk serta perusahaan obat dan makanan melalui media sosial dan berita yang beredar. BPOM dapat mengetahui isu-isu yang sedang berkembang dan dibicarakan oleh masyarakat di media sosial. Hal ini memungkinkan BPOM untuk lebih cepat merespons peredaran produk yang melanggar aturan atau yang mengandung bahan yang dilarang.
BPOM menyadari bahwa data telah menjadi aset penting dan menduduki posisi yang krusial dalam pengambilan keputusan operasionalnya. Pengelolaan data yang dilakukan oleh BigBox memberikan solusi bagi BPOM, menjawab tantangan agar tugas yang dijalankan semakin efektif dan efisien. Melalui BigBox, BPOM mampu mengelola data dengan lebih baik, sehingga pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan semakin optimal.
Muhammad Sigit Pramudya, Chief Executive Officer BigBox, menyatakan bahwa BigBox memberikan solusi end-to-end untuk manajemen data dan platform analitik yang revolusioner bagi BPOM. Teknologi yang dimiliki BigBox dirancang untuk mengatasi kompleksitas pengelolaan data dalam skala besar dan berbagai format. Teknologi ini menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan pengelolaan data BPOM.
“Melalui fitur Social Media Analytics dari BigBox, BPOM dapat lebih cepat mengetahui ketika ada obat dan makanan terlarang yang beredar di masyarakat. Wawasan ini memudahkan BPOM dalam mengambil keputusan lanjutan terkait pelanggaran yang muncul,” ungkap Sigit.
BigBox menjawab tantangan di era digital, di mana data menjadi aset yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik serta mudah diakses. Pertumbuhan proyek yang ditangani oleh BigBox mencapai lebih dari 200% hingga tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2021, menunjukkan konsistensi BigBox dalam memberikan layanan terbaik dan meningkatnya kepercayaan pada platform ini. (agu)