Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya bersiap menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada tanggal 15 Januari 2024 mendatang. Program imunisasi ini bertujuan untuk melindungi perkembangan anak-anak di Kota Pahlawan dari ancaman penyakit Polio.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, PIN Polio tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam dua putaran. Sasaran imunisasi ini mencakup semua anak usia 0-7 tahun (7 tahun 11 bulan 29 hari), tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2,” ujar Nanik pada Senin (8/1/2024).
Pelaksanaan imunisasi akan dilakukan dalam dua putaran, yaitu mulai 15-21 Januari 2024 untuk putaran pertama dan 19-25 Februari 2024 untuk putaran kedua. Jika masih terdapat risiko penularan berdasarkan kajian epidemiologi, dapat dilakukan Pekan Imunisasi Nasional putaran berikutnya atau kegiatan mop-up di beberapa wilayah.
Imunisasi Polio memberikan perlindungan tambahan pada sistem kekebalan tubuh anak-anak, mengurangi risiko penularan, menurunkan tingkat penularan antarindividu, serta mengurangi dampak berat atau komplikasi saat terpapar virus Polio.
Masyarakat dapat mengakses layanan Pekan Imunisasi Nasional di berbagai tempat, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel), Posyandu, Balai RT/RW, Pendopo Kelurahan, Tempat Penitipan Anak (TPA)/Day Care, Pondok Pesantren (Ponpes), Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, dan SD/Sederajat.
“Pelaksanaan imunisasi ini merupakan program pemerintah yang diselenggarakan tanpa dipungut biaya atau gratis. Inisiatif ini merupakan strategi Pemkot Surabaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan imunisasi Polio hingga tingkat RW dan di sekolah,” tambah Nanik.
Bagi anak yang belum sekolah, pos imunisasi tingkat RW di masing-masing wilayah dapat diakses, sementara anak yang sudah sekolah akan mendapatkan imunisasi di tempat masing-masing sekolah.
“Pelaksanaan PIN di Kota Surabaya akan mengoptimalkan upaya kolaborasi pentahelix ( keterlibatan akademisi, dunia Bisnis, komunitas dan pemerinta),” jelas Nanik. (mi)