Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), terus gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Sosialisasi telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, termasuk sekolah, perbankan, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta.
Eddy Christijanto, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, aktivasi IKD di Kota Pahlawan sudah mencapai sekitar 188.000 orang. Namun, jumlah ini masih dianggap rendah jika dibandingkan dengan total penduduk Surabaya yang wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Hingga hari ini, capaian kita mencapai 188.000, sekitar 8 persen dari jumlah wajib KTP kita. Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya aktivasi IKD, mungkin karena belum seluruh institusi memanfaatkannya,” ungkap Eddy Christijanto pada Rabu (3/1/2024).
Eddy menyoroti rendahnya minat masyarakat untuk melakukan aktivasi IKD karena belum semua institusi, termasuk sektor perbankan dan perusahaan swasta, sepenuhnya menggunakan IKD.
“Kami sudah menyampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk memaksimalkan potensi aktivasi IKD, sehingga seluruh institusi pemerintah dan swasta dapat memanfaatkannya dalam setiap layanannya,” tambahnya.
Menyadari kendala tersebut, Eddy berencana menggandeng kepolisian, perusahaan BUMN, dan perguruan tinggi di Surabaya untuk meningkatkan aktivasi IKD. Selain itu, Dispendukcapil juga menjajaki kerjasama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan minat warga melakukan aktivasi IKD, terutama terkait pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan layanan lainnya.
“Upaya ini kami lakukan secara terus-menerus melalui sosialisasi di media sosial, ke komunitas masyarakat, dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BPJS dan Imigrasi,” tutupnya. (agu)