Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya bersama Tunas Hijau memberikan apresiasi atas keberhasilan sekolah-sekolah dalam mengelola sampah dan lingkungan melalui acara penghargaan Surabaya Eco School 2023. Kegiatan bertema “Olah Sampah Organik Tuntas Dari Sumbernya” dilaksanakan di Gedung Wanita Candra Kencana Surabaya, Rabu (27/12).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, hadir dalam acara tersebut bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, serta jajaran Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Kota Surabaya. Presiden Tunas Hijau, Mochamad Zamroni, juga turut hadir dalam penghargaan Surabaya Eco School 2023.
Dalam sambutannya, Eri Cahyadi menyampaikan pentingnya kegiatan Surabaya Eco School dalam menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak-anak. Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya. “Surabaya Eco School bisa menjadi contoh bagi anak-anak kita untuk peduli terhadap lingkungannya,” ujar Eri.
Kecintaan anak-anak terhadap lingkungan tidak terlepas dari peran kepala sekolah dan guru di Surabaya. Wali Kota Eri meminta agar para kepala sekolah dan guru terus menjaga anak didiknya. “Di Surabaya, kita harus tetap melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki akhlakul karimah dan cinta terhadap kebersihan lingkungannya,” tambahnya.
Wali Kota Surabaya berharap agar Tunas Hijau dapat terus bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk menyelenggarakan Surabaya Eco School setiap tahun. Ia juga berharap agar Surabaya dapat melahirkan pemimpin-pemimpin beriman dan berakhlak dari kegiatan ini.
Surabaya Eco School 2023 diikuti oleh 372 sekolah SD negeri dan swasta, 87 sekolah SMP negeri dan swasta, serta 1.095 sekolah PAUD di Kota Surabaya. Mochamad Zamroni, Presiden Tunas Hijau, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Dalam program Surabaya Eco School, terdapat berbagai kegiatan, seperti bersih-bersih sampah di pesisir pantai setiap minggu, lomba yel-yel lingkungan hidup, lomba jingle, hingga pengelolaan sampah organik. Zamroni berharap agar lebih banyak anak-anak yang peduli terhadap lingkungannya di sekolah maupun di rumah masing-masing.
Pada acara penghargaan Surabaya Eco School, terdapat tiga sekolah yang mendapatkan predikat Terbaik 1 dalam pengelolaan lingkungan. Kategori PAUD diraih oleh TK Islam Terpadu Insan AL Muslimun Kecamatan Gunung Anyar, Kategori SD diraih oleh SDN Rungkut Menanggal I, dan Kategori SMP diraih oleh SMP Negeri 11.
Dalam lomba kategori Keluarga Sadar Iklim, juara pertama diraih oleh siswa SDN Rungkut Menanggal I Surabaya, yaitu Gayatri Kayla Frinanda, dan Desy Indah Wulandari siswa SMP Negeri 46.
Melalui awarding Surabaya Eco School, Zamroni berharap semakin banyak lagi anak-anak yang peduli terhadap lingkungannya. Baik di sekolah maupun di tempat tinggalnya masing-masing. “Saya juga berharap, ke depannya semakin banyak lagi sekolah di Surabaya yang meraih Adiwiyata. Yang sudah meraih Adiwiyata, kalau bisa dipertahankan dan terus berinovasi, khususnya dalam pengelolaan sampah organik,” harap Zamroni.(mi)